Terjadinya peningkatan kasus penyakit pneumonia ‘misterius’ di Cina yang belakangan terjadi sedang diselidiki oleh para ahli kesehatan, terutama dikarenakan banyak mengenai anak-anak hingga perlu dirawat di rumah sakit.
Walaupun saat ini kondisinya belum pasti, akan tetapi kemungkinan besar lonjakan kasus pneumonia ‘misterius’ ini disebabkan oleh bangkitnya kembali patogen pernapasan yang umum terjadi, terutama setelah penerapan protokol kesehatan COVID-19 yang sebelumnya ketat.
Ketika protokol kesehatan COVID-19 dilonggarkan di negara-negara lain, influenza dan virus pernapasan syncytial (respiratory syncytial virus/RSV) menjadi penyebab utama lonjakkan penyakit pernapasan. Selain itu, peningkatan kasus pneumonia ‘misterius’ ini kemungkinan juga berhubungan dengan peralihan musim dingin dan mulai memasuki musim dingin. World Health Organization (WHO), meminta informasi, termasuk hasil laboratorium dan data mengenai tren terkini penyebaran penyakit pernapasan, kepada para petugas kesehatan pemerintahan Cina.
Pada tanggal 23 November, WHO mengatakan bahwa otoritas kesehatan di Cina telah mengaitkan peningkatan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit sejak Oktober dengan patogen yang dikenal, seperti adenovirus, virus influenza, dan RSV, yang cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala ringan seperti flu. Namun, peningkatan jumlah anak yang dirawat di rumah sakit sejak Mei, terutama disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae, bakteri yang menginfeksi paru. Bakteri ini merupakan penyebab umum dari pneumonia sebelum masa COVID-19, suatu bentuk penyakit yang biasanya relatif ringan dan tidak memerlukan istirahat di tempat tidur atau rawat inap, tetapi tahun ini menyerang anak-anak dengan hebat. Insiden sebelum COVID-19 adalah 8,6% dan turun menjadi 0,7% pada tahun 2021 sampai 2022. Patogen ini memiliki masa periode inkubasi yang cukup lama dan penyebarannya memerlukan waktu yang lama sehingga disebut sebagai Walking Pneumonia. Mycoplasma merupakan salah satu penyebab pneumonia di masyarakat yang dampaknya paling banyak pada anak-anak. Di Cina, peningkatan pneumonia terjadi 3-5 tahun dan berdasarkan penelitian di Cina, adenovirus dan RSV menjadi penyebab pneumonia beberapa tahun terakhir.
Apa itu Pneumonia dan apa gejalanya?
Pneumonia adalah istilah umum untuk peradangan paru, yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Gejala pneumonia secara umum berupa batuk, sesak napas, demam, dan nyeri dada.
Hal yang berbeda pada kasus ini, demam merupakan gejala utama yang dikeluhkan, namun tidak disertai dengan batuk, serta menunjukkan gambaran nodul pulmonar pada pemeriksaan radiologi. Nodul pulmonar adalah gambaran radiologi berupa benjolan kecil di paru yang terlihat melalui pemeriksaan x-ray atau CT scan. Gambaran ini menjadi tanda adanya infeksi yang sedang berlangsung atau infeksi masa lalu. Menurut Paul Hunter dari University of East Anglia di Inggris, gambaran ini biasanya merupakan tanda infeksi bakteri, bukan virus, dan bisa juga disebabkan infeksi bakteri setelah infeksi virus.
Bagaimana mungkin wabah bisa terjadi?
Meningkatnya kembali penyakit pernapasan yang umum terjadi pada musim dingin pertama setelah pelonggaran protokol kesehatan COVID-19, seperti penggunaan masker dan pembatasan perjalanan, telah menjadi pola yang lazim di negara-negara lain. Pada bulan November 2022, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena flu di Amerika Serikat merupakan yang tertinggi sejak tahun 2010.
Lockdown nasional dan protokol kesehatan lain yang diterapkan untuk memperlambat penyebaran COVID-19 menghambat penyebaran patogen musiman, sehingga memberikan lebih sedikit kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki kekebalan terhadap patogen tersebut. Hal ini dikenal sebagai “immunity debt” atau hutang kekebalan.
Namun, penyakit di Cina berbeda dengan yang terjadi di negara lain. Beberapa negara berkutat dengan infeksi flu dan RSV selama musim dingin pasca-COVID-19, akan tetapi, infeksi M. pneumoniae merupakan hal yang umum di Cina. Hal ini cukup mengejutkan karena infeksi bakteri seringkali oportunistik dan muncul setelah infeksi virus.
Terjadinya Wabah Pneumonia di Belanda
Wabah misterius kasus pneumonia anak juga terjadi di Belanda. Sekitar 103 dari setiap 100.000 anak berusia antara 5 dan 14 tahun menderita pneumonia selama minggu yang berakhir pada 19 November. Angka ini meningkat hampir 25% dari minggu sebelumnya. Berdasarkan Institute for Public Health and the Environment mengatakan sampai saat ini belum diketahui penyebab wabah pneumonia pada anak-anak yang terjadi di Belanda.
Untuk mencegah penyebaran pneumonia, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
- Menjaga daya tahan tubuh dengan menjaga kebersihan atau menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Memakai masker saat di luar ruangan
- Melakukan vaksinasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
- Rutin berolahraga
- Istirahat yang cukup
Gambar: Freepik
Referensi:
- Conroy G. What’s behind China’s mysterious wave of childhood pneumonia? Nature [Internet]. 2023. Available from: https://www.nature.com/articles/d41586-023-03732-w
- Le Page M. Pneumonia in China: Everything we know so far about mysterious illness. New Scientist [Internet]. 2023. Available from: https://www.newscientist.com/article/2404643-pneumonia-in-china-everything-we-know-so-far-about-mystery-illness/
- Kementerian Kesehatan RI. Surat Edaran tentang kewaspadaan terhadap kejadian mycoplasma pneumonia di Indonesia. 2023. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/11/SE-Mycoplasma-Pneumonia.pdf
- Shaheen M. Mysterious pneumonia cases in Europe increase 25% - China opens clinics to deal with growing surge. The Messenger [Internet]. 2023. Available from: https://themessenger.com/health/netherlands-china-pneumonia-outbreak-mysterious-covid
- Kementerian Kesehatan RI. Ketahui apa itu pneumonia? [Internet]. 2022. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1879/ketahui-apa-itu-pneumonia