Detail Article

Peran Probiotik dalam Memperbaiki Gangguan Kognitif, Ini Studinya

dr. Elda O Panggabean
Jul 24
Share this article
c0c4de1f2e109c1e19a3a7acc75504ff.jpg
Updated 24/Jul/2024 .

Mikrobiota saluran cerna telah banyak diteliti memiliki peran yang cukup signifikan untuk kesehatan seseorang secara umum. Bukan hal yang baru apabila saluran cerna memiliki beberapa komunikasi dengan organ di dalam tubuh, salah satunya yang saat ini banyak diteliti adalah gut-brain-axis atau microbiota- gut-brain, yaitu hubungan antara mikrobiota saluran cerna dan metabolit yang dihasilkan serta peran nya dalam memperbaiki fungsi sistem saraf, termasuk perilaku. Pada uji coba hewan, ada peningkatan bukti bahwa mikrobiota saluran cerna berhubungan dengan psikiatri dan gangguan kognitif.

Fungsi kognitif merupakan suatu proses kompleks dari otak yang membutuhkan suatu rangkaian proses dari sistem saraf, dimulai dari penerimaan informasi, pemrosesan, penyimpanan, dan pengiriman informasi. Fungsi kognitif mencakup atensi, memori, bahasa, dan fungsi logika. Adanya gangguan pada fungsi kognitif berkaitan dengan usia, di mana gangguan ini akan berdampak buruk pada pekerjaan, sosial, dan kebergantungan suatu individu.


Studi meta-analisis dilakukan oleh Nanyang Liu, et al, untuk mengetahui efek konsumsi probiotik untuk pengobatan gangguan kognitif dengan 10 studi (n=715) dengan hasil sebagai berikut:

  • Tujuh studi menunjukkan hasil yang signifikan dengan pemberian suplementasi probiotik terhadap perbaikan pada fungsi kognitif, 3 studi lainnya tidak signifikan terhadap plasebo dan grup kontrol
  • Intervensi probiotik dengan strain tunggal memiliki efek signifikan terhadap perbaikan fungsi kognitif dibandingkan dengan strain multipel; keadaan ini kemungkinan disebabkan oleh metabolit yang dihasilkan oleh mikrobiota dengan strain multipel dianggap akan saling mempengaruhi satu sama lain sehingga akan kurang efektif, namun terkait hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
  • Pemberian suplementasi probiotik ≥12 minggu secara signfikan memperbaiki fungsi kognitif
  • Dosis suplemen yang menunjukkan hasil signifikan pada meta-analisis ini adalah >1x109 CFU/g; apabila dosis yang diberikan lebih banyak, kemungkinan metabolit yang dihasilkan juga akan lebih banyak dan efek yang diberikan akan lebih kuat


Studi systematic review lainnya juga dilakukan untuk mengetahui peran suplementasi probiotik terhadap fungsi kognitif secara umum pada beberapa populasi usia yang dilakukan oleh Eastwood, et al, dengan 30 studi memberikan hasil:

  • Populasi dewasa muda dan menengah – suplementasi probiotik diteliti pada beberapa kasus penyakit yang dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti ensefalopati hepatikum. Suatu studi membuktikan bahwa setelah mengonsumsi Bifidobacterium dan FOS selama 30 hari, dapat meningkatkan kepekaan visual dan spatial, meningkatkan kecekatan dan psikomotor. Studi lainnya dengan pemberian suplementasi probiotik Lactobacillus plantarum, S. thermophilus, Bifidobacterium breve, Lactobacillus paracasei, Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus, L. acidophilus, B. longum and B. infantis untuk kasus HIV selama 6 bulan, menunjukkan bahwa terdapat perkembangan signifikan dibandingkan baseline terkait dengan memori, visual dan spatial, dan verbal, termasuk kecepatan psikomotor.
  • Populasi lansia – pada 3 studi yang diteliti pada lansia dengan gangguan kognitif kemudian diberikan probiotik menunjukkan perbaikan signifikan pada suplementasi probiotik L. acidophilus, L. casei, Lactobacillus fermentum and Bifidobacterium bifidum selama 12 minggu.


Pada systematic review yang dilakukan, 21 dari 30 studi menunjukkan adanya perubahan signifikan terkait suplementasi probiotik dan fungsi kognitif pada seluruh rentang usia. Namun, pada rentang usia dewasa, 21 dari 25 studi menunjukkan hasil positif terhadap perbaikan fungsi kognitif. Lama pemberian probiotik bervariasi mulai dari 3 minggu hingga 6 bulan, namun hasil konsisten secara signifikan pada pemakaian antara 4 minggu sampai 6 bulan.


Kesimpulan:

Dari hasil studi-studi yang disebutkan, suplementasi probiotik terbukti memperbaiki fungsi kognitif pada pasien dengan gangguan kognitif, namun kegunaan dalam pencegahan adanya gangguan kognitif masih dalam penelitian. Dosis probiotik >1x109 CFU/g terbukti memberikan hasil yang signifikan, tidak disarankan kurang dari dosis tersebut untuk memberikan efek yang diinginkan. Lama pemberian >12 minggu disarankan untuk melihat perkembangan dari fungsi kognitif.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

  1. Nanyang Liu, Di Yang, Jiahui Sun, Yapeng Li, Probiotic supplements are effective in people with cognitive impairment: A meta-analysis of randomized controlled trials. Nutrition Reviews 2023 Sept;81(9):1091–104. https://doi.org/10.1093/nutrit/nuac113.
  2. Vural A, Goksu K, Kahraman AN, Boy FN, Anil BS, Fersahoglu MM. Increased gallstone formation after sleeve gastrectomy and the preventive role of ursodeoxycholic acid. Acta Gastroenterol Belg. 2020 Jan-Mar;83(1):33-8.
  3. Eastwood J, Walton G, Van Hemert S, Williams C, Lamport D. The effect of probiotics on cognitive function across the human lifespan: A systematic review. Neuroscience & Biobehavioral Reviews 2021;128:311-27. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2021.06.032.
Share this article
Related Articles