Detail Article

Peran Metformin dalam Mencegah dan Menghambat Progresivitas Degenerasi Makula Terkait Usia

dr. Martinova Sari Panggabean
Mei 06
Share this article
d8dfee9cac61d679aa460bf4579c9821.jpg
Updated 10/Mei/2021 .

Degenerasi makula terkait usia (age related macular degeneration/AMD) adalah penyebab paling umum kebutaan di negara maju dengan prevalensi yang meningkat secara eksponensial seiring bertambahnya usia. Secara global, AMD adalah lima penyebab utama kebutaan. 

Saat ini, belum ada obat/terapi yang diakui dalam mencegah atau memperlambat progresivitas AMD. Terapi baru yang efektif dalam mencegah dan menghambat progresivitas AMD sangat dibutuhkan, sebab insidens penyakit yang meningkat dan keterbatasan terapi yang ada. Studi terbaru menunjukkan adanya peran potensial metformin dalam mencegah dan menghambat progresivitas AMD. Hal ini terkait dengan adanya efek antioksidan, anti-inflamasi, antiangiogenik, dan antifibrotik yang dimiliki oleh metformin.


Metformin dilaporkan dapat menekan stres oksidatif pada epitel pigmen retina (retinal pigment epithelium/RPE) dengan menstimulasi jalur AMPK (adenosine monophosphate-activated protein kinase) pada hewan coba. AMPK adalah mekanisme seluler yang diaktifkan sebagai respons terhadap kondisi stres metabolik untuk memulihkan homeostasis melalui keseimbangan kadar adenosin trifosfat (ATP). ATP sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan metabolisme retina dan RPE. Peningkatan kadar ATP telah diamati dalam degenerasi retina pada hewan coba yang diberikan metformin.


Studi tinjauan sistematis dan metaanalisis dilakukan oleh Romdhoniyyah, dkk. untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan metformin dan degenerasi makula terkait usia. Studi ini melibatkan lima studi retrospektif yang diterbitkan dari 2019 hingga Februari 2021.


Hasilnya, penggunaan metformin tampaknya terkait dengan penurunan risiko AMD pada pasien diabetes (OR=0,80, 95% CI=0,54–1,05, I2=98,8%). Hal ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi metformin lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki AMD, meskipun signifikansi secara statistik tidak terpenuhi. 


Kesimpulannya, adanya peran potensial metformin dalam menurunkan risiko AMD dan mencegah serta menghambat progresivitas degenerasi makula terkait usia. Meskipun tidak signifikan secara statistik, diperlukan studi prospektif lebih lanjut untuk menilai efek metformin pada AMD, terutama pada populasi tanpa diabetes. Uji klinis diperlukan untuk mengevaluasi efikasi metformin dalam mencegah dan mengobati AMD.


Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

Romdhoniyyah DF, Harding SP, Cheyne CP, Beare NAV. Metformin, A Potential Role in Age-Related Macular Degeneration: A Systematic Review and Meta-Analysis. Ophthalmol Ther. 2021;10.1007/s40123-021-00344-3.

Share this article
Related Articles