Hand, foot, and mouth disease (HFMD) disebabkan terutama oleh enterovirus (EV) yang merupakan virus dengan rantai RNA positif tunggal. Virus ini disebut di kalangan luas sebagai “flu Singapura”, namun virus ini bukan disebabkan oleh virus influenza dan wabahnya pertama kali bukan di Singapura, sehingga klinisi sekarang menyetujui untuk tidak menyebut HFMD sebagai flu Singapura.1
Di Asia Pasifik, etiologi HFMD paling banyak adalah dari varian enterovirus 71 (EV71), dan kasus kematian disebabkan karena radang otak, radang batak otak, radang otot jantung. Sebagian penderita EV71 mengalami sakit berat, dan sebagian besar meninggal dunia. Angka mortalitas karena varian EV71 di Asia Pasifik adalah 0,5%-19%.2
Infeksi HFMD di sistem saraf pusat (SSP) secara signifikan dapat menganggu perkembangan anak akibat HFMD, meliputi keterlambatan gerak kasar dan personal sosial, gangguan mental (salah satunya attention deficit hyperactivity disorder/ADHD), gangguan keterampilan berbicara dan berbahasa akibat keterlibatan subcortical white matter pada fase akut.2 Gejala yang disebabkan karena HFMD biasanya memerlukan terapi simtomatik, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan didukung dengan tetap memberikan nutrisi seimbang dengan dominasi banyak lauk-pauk protein hewani.
Kabar baiknya saat ini telah hadir di Indonesia vaksin untuk melindungi anak dari HFMD, terutama dari varian virus EV71. Vaksin ini merupakan vaksin inaktif yang melawan salah satu varian virus penyebab HFMD, yaitu enterovirus 71 (EV71). Vaksin diberikan sebanyak 2x dosis penyuntikan (@0,5 mL) dengan jarak 1 bulan antar dosis. Vaksin ini sudah berizin dari BPOM untuk dapat diberikan pada bayi umur 6 bulan sampei anak umur 3 tahun. Di Taiwan dan Vietnam telah mencapai hasil uji klinis fase 3 untuk keamanan dan efektivitas 96,8%.2,3 Ambang kekebalan tubuh yang didapat adalah 2 minggu pasca-penyuntikan vaksin.2
Kesimpulan:
Hand, foot, and mouth disease (HFMD) disebabkan terutama oleh enterovirus (EV) yang merupakan virus dengan rantai RNA positif tunggal. Infeksi HFMD di sistem saraf pusat (SSP) secara signifikan dapat menganggu perkembangan anak akibat HFMD. Di Indonesia, saat ini terdapat vaksin untuk melindungi anak dari HFMD, terutama dari varian virus enterovirus 71 (EV71).
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
1. Zhang X, Zhang Y, Li H, Liu L. Hand-Foot-and-Mouth Disease- Associated Enterovirus and the Development of Multivalent HFMD Vaccines. Int J Mol Sci. 2022 Dec 22;24(1):169. doi: 10.3390/ijms24010169. PMID: 36613612; PMCID: PMC9820767.
2. Soedjatmiko. Proceeding of Webinar Launching Vaksin Inlive Kalventis: Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Jakarta: 17 Oktober 2024.
3. Nguyen TT, Chiu CH, Lin CY, Chiu NC, Chen PY, Le TTV, Le DN, Duong AH, Nguyen VL, Huynh TN, Truong HK, Phan TL, Nguyen TTT, Shih SR, Huang CG, Weng YJ, Hsieh EF, Chang S, Chen C, Tai IC, Huang LM. Efficacy, safety, and immunogenicity of an inactivated, adjuvanted enterovirus 71 vaccine in infants and children: a multiregion, double-blind, randomised, placebo- controlled, phase 3 trial. Lancet. 2022 Apr 30;399(10336):1708-17.