SLE (systemic lupus erythematosus) adalah penyakit autoimun dengan gejala sistemik yang dapat bermanifestasi pada berbagai organ, seperti sendi, kulit, jantung, paru, dan sebagainya.
Gejalanya meliputi butterfly rash, artritis, lupus nefritis, efusi pleura, gangguan pada jantung, Raynaud’s phenomenon, dan lainnya. SLE adalah penyakit autoimun, maka untuk meredakan gejalanya, diperlukan pengobatan anti-inflamasi, misalnya mycophenolate mofetil, methotrexate, dan janus kinase inhibitor (contohnya baricitinib).
Dr. Panda dan tim dari India melakukan sebuah meta-analisis yang dipublikasi di International Journal of Rheumatic Diseases tahun 2023, yang mengevaluasi data dari 3 uji klinik dengan total 614 pasien SLE mendapat plasebo, 614 pasien SLE mendapat baricitinib 4 mg per hari, dan 621 pasien SLE mendapat baricitinib 2 mg per hari.
Hasilnya, baricitinib 4 mg per hari, efektif memperbaiki gejala SLE secara bermakna, dibandingkan plasebo, berdasarkan skor SRI-4/systemic lupus erythematosus responder index-4 (p = 0,006; OR = 1,37) and LLDAS/lupus low disease activity state (p = 0,083; OR = 1,252). Sedangkan, baricitinib 2 mg per hari tidak menghasilkan perbedaan bermakna dibandingkan dengan plasebo.
Kesimpulan:
Pada pasien systemic lupus erythematosus, pengobatan menggunakan baricitnib 4 mg per hari efektif untuk meredakan SLE secara bermakna dibandingkan plasebo, namun tidak pada baricitinib 2 mg per hari.
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
1. Lam NV, Brown JA, Sharma R. Systemic lupus erythematosus: Diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2023 Apr;107(4):383-95.
2. Panda AK, Ranjan S, Sahu JK. Efficacy of baricitinib for the treatment of systemic lupus erythematosus patients: A meta-analysis of randomized controlled trials. Int J Rheum Dis. 2023 Nov 10.