Panduan internasional merekomendasikan penghambat CDK4/6 plus terapi endokrin sebagai terapi lini pertama yang optimal untuk kanker payudara stadium lanjut ER+/HER2- dengan atau tanpa metastasis viseral. Dari studi ini didapatkan terapi dengan penghambat CDK4/6 plus terapi endokrin menghasilkan survival yang lebih baik secara bermakna pada pasien kanker payudara stadium lanjut ER+/HER2- dan IVC/krisis viseral.
Krisis viseral didefinisikan sebagai metastasis yang menyebabkan disfungsi organ berat, yang dinilai dengan tanda dan gejala, studi laboratorium, dan progresivitas penyakit yang cepat. Kejadian ini diperkirakan dijumpai pada 10-15% pasien kanker payudara stadium lanjut yang mendapat terapi lini pertama dan dikaitkan dengan prognosis sangat buruk.
Impending visceral crisis (IVC) merupakan situasi klinis di mana krisis viseral belum terpenuhi tetapi diduga mengancam keterlibatan organ berdasarkan parameter klinis, biokimia, dan/atau radiologi, yang lebih bersifat subjektif. Dalam studi pada pasien kanker payudara stadium lanjut dengan kemoterapi berbasis carboplatin (58% ER+/HER2-, 12% lini pertama), pasien dengan krisis viseral memiliki response rate 27% dan median overall survival (OS) 3,7 bulan. Studi retrospektif pasien kanker payudara stadium lanjut dan krisis viseral (n= 44, 80% ER+/HER2-, 68% lini pertama) dengan paclitaxel + bevacizumab mendapati response rate 41% dan median OS 10,8 bulan.
Studi retrospektif telah menunjukkan outcome pasien dengan krisis viseral yang diberikan penghambat CDK4/6. Studi pertama pada pasien kanker payudara stadium lanjut ER+/HER2- di mana 5,6% pasien dengan krisis viseral. Median OS pasien selama 11 bulan dengan penghambat CDK4/6 plus terapi endokrin dibandingkan 6 bulan dengan terapi lini pertama lain. Studi kedua, pada pasien krisis viseral dan memasukkan 92 pasien ER+/HER2-; pasien dengan penghambat aromatase saja atau penghambat CDK4/6 plus terapi endokrin memiliki median OS lebih panjang dibandingkan kemoterapi (24,3 bulan vs 6,2 bulan).
Berdasarkan hasil-hasil yang sudah ada, studi retrospektif dilakukan pada pasien kanker payudara stadium lanjut ER+/HER2- dan IVC/krisis viseral yang mendapat terapi lini pertama penghambat CDK4/6 plus terapi endokrin atau paclitaxel (80 mg/m2)/nab-paclitaxel (100 mg/m2) setiap minggu.
Hasil dari studi ini yaitu: (n= 59)
- Sebagian besar pasien pada kelompok penghambat CDK4/6 mendapat palbociclib (92,6%) dan letrozole merupakan terapi endokrin yang sering dikombinasikan (85,2%).
- Pada kedua kelompok, organ hati merupakan lokasi IVC/krisis viseral yang paling sering ditemukan dan hanya sejumlah kecil pasien yang mengalami IVC/krisis viseral > 1 organ.
- Analisis multivariate menunjukkan bahwa terapi dengan penghambat CDK4/6 dikaitkan dengan PFS yang lebih panjang dibandingkan paclitaxel (HR 0,31; 95% CI 0,12-0,78; p= 0,015).
Kesimpulan:
Dari studi ini didapatkan terapi dengan penghambat CDK4/6 plus terapi endokrin menghasilkan survival yang lebih baik secara bermakna dibandingkan pasien yang diterapi dengan paclitaxel setiap minggu pada pasien kanker payudara stadium lanjut ER+/HER2- dan IVC/krisis viseral. Studi prospektif masih diperlukan untuk mengonfirmasi hasil ini.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp-Freepik)
Referensi:
- Behrouzi R, Armstrong AC, Howell SJ. CDK4/6 inhibitors versus weekly paclitaxel for treatment of ER+/HER2- advanced breast cancer with impending or established visceral crisis. Breast Cancer Res Treat. 2023;202(1):83-95.
- Targato G, Bortot L, Dri A, Bonotto M, Minisini AM, Fasola G, et al. CDK4/6 inhibitors as upfront treatment in a patient with breast cancer presenting with a clinical critic situation: A case report and review of the literature. Curr Oncol. 2022;29(12):9630-9.