Bowel preparation untuk prosedur kolonoskopi perlu dilakukan secara adekuat untuk memungkinkan visualisasi mukosa yang baik dan memungkinkan prosedur kolonoskopi mencapai sekum dengan baik. Namun, bowel preparation yang inadekuat masih terjadi pada kurang lebih 20% tindakan kolonoskopi, sehingga menyebabkan sulitnya deteksi adenoma yang letaknya jauh, serta penambahan biaya yang tidak diperlukan.
Pedoman klinis merkomendasikan pertimbangan penggunaan preparasi bowel preparation yang lebih agresif pada pasien yang memiliki riwayat bowel preparation indadekuat, namun belum ada rekomendasi standar yang harus digunakan.
Penulis menyebutkan bahwa, sejak tahun 2008, penulis menggunakan Polyethylene glycol (PEG) dosis sedang (306 – 357 g) dengan minuman sport drink sebagai preparasi standar persiapan kolonoskopi. Untuk pasien yang sebelumnya memiliki riwayat bowel preparation hampir adekuat, digunakan dosis PEG 374 g dan sport drink dalam dosis terbagi. Sedangkan, untuk pasien yang sebelumnya memiliki riwayat bowel preparation kurang adekuat, diberikan dosis tinggi yaitu PEG 459 – 612 g dengan sport drink.
Penulis melakukan studi prospektif non-blinded untuk menilai efikasi protokol multi-step escalating high-dose extended pada pasien dewasa (≥18 tahun) dan tidak hamil yang sebelumnya mengalami bowel preparation inadekuat, yaitu mukosa yang nampak pada pemeriksaan kolonoskopi kurang dari 90%. Partisipan diberikan dosis tinggi PEG (459 – 612 g) dengan sport drink.
Dosis yang dipilih adalah 1 dosis (1 step) di atas dosis yang mendekati preparasi sebelumnya yang inadekuat. Partisipan dianjurkan untuk mengonsumsi sayur dan buah-buahan dengan biji-bijian atau makanan tinggi serat lainnya selama 3 hari sebelum prosedur kolonoskopi, serta meningkatkan konsumsi air pada hari sebelum prosedur. Partisipan yang terlibat pada studi adalah partisipan yang sebelumnya mengalami preparasi inadekuat yaitu 59 partisipan diberikan step 1 dan 10 partisipan diberikan preparasi step 2. Kelompok pembanding atau kontrol adalah 400 partisipan step 2 (357 g PEG dengan sport drink) dan step 3 (306 g PEG dan sport drink) yang preparasi sebelumnya adekuat.
Hasil studi menunjukkan bahwa kebersihan kolon selama prosedur tidak berbeda signifikan antara kelompok studi dan kontrol dinilai dengan beberapa skala penilaian. Pembersihan adekuat didefinisikan sebagai nampaknya mukosa saat prosedur setidaknya 95%. Studi mengklaim bahwa definisi pembersihan adekuat ini lebih tinggi dibanding studi lain. Seluruh (n=10) partisipan dengan preparasi step 2 mendapatkan skor sempurna pada penilaian pembersihan kolon dengan modified Chicago BPS dan Boston BPS. Pada kelompok preparasi step 1 (n=59), 51 partisipan (86,4%) di antaranya dinilai tidak memerlukan dosis lebih tinggi untuk kolonoskopi selanjutnya dan 8 lainnya dinilai memerlukan dosis step 2 untuk kolonoskopi selanjutnya karena memerlukan manufer pembersihan yang lebih ekstensif (n=5; 8,5%) dan dosis yang kurang adekuat (n=3; 4,3%). Dibandingkan dengan kelompok kontrol, partisipan kelompok studi memiliki skor lebih baik dengan skala Chicago BPS dengan skor total 36.
Dosis PEG 459 g sampai 612 g yang digunakan sebagai step 1 dan step 2 pada studi ini merupakan dosis lebih tinggi 1,5 hingga 2 kali lipat dosis sedang (moderate) PEG yang umum digunakan (306 g) dan 1,9 hingga 2,6 kali lipat dosis rendah PEG yang umum digunakan (238 g – 255 g) oleh penulis sebagai dosis terbagi kombinasi PEG dengan sport drink. Selain itu, tidak seperti PEG-elektrolit, sport drink merupakan solusi elektrolit hipotonik dan mengonsumsi 1,5 hingga 2 kali lipat dosis sport drink lebih tinggi dapat menyebabkan hiponatremia atau hipokalemia. Setelah pemberian intervensi, dilakukan perbandingan profil metabolik dengan profil metabolik basal (BMP). Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan kadar elektrolit, glukosa, dan kreatinin sebelum dan setelah interfensi. Namun, hasil BUN signifikan lebih rendah setelah intervensi. Tidak ditemukan partisipan yang mengalami hiponatremia atau hipokalemia.
Studi ini juga menilai tolerabilitas dan penerimaan (acceptance) dosis tinggi preparasi yang digunakan. Hasil studi menunjukkan bahwa preparasi yang digunakan pada studi dapat ditoleransi dengan baik dan partisipan dapat mengonsumsi 98,9% dosis larutan dengan perbedaan tidak signifikan dibanding kontrol. Selain itu, efek samping pada kelompok studi tidak berbeda signifikan dibanding kelompok kontrol. Partisipan mengaku mau menggunakan preparasi yang sama untuk kolonoskopi selanjutnya dan tidak merasa kesulitan ketika harus mengonsumsi preparasi tersebut dibanding preparasi di kolonoskopi sebelumnya.
Kesimpulan studi adalah preparasi kombinasi PEG dengan Gatorade step 1 dan 2 menunjukkan efikasi dan keamanan yang sangat baik, serta dapat diterima dan ditoleransi dengan baik pada pasien yang memiliki riwayat bowel preparation inadekuat.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Anna Shvets dari Pexels)
Referensi:
1. Gerard D, Gerard S, Raiser M. High-dose polyethylene glycol- 3350 and Gatorade solutions for patients with previous inadequate bowel preparations for colonoscopy are safe and effective. 2022. DOI: https://doi.org/10.21203/rs.3.rs- 1894267/v1
2. Gatorade Sports Drink [Internet]. Default. [cited 2022 Sep 19]. Available from: https://gatorade.com.au/product- range/gatorade-sports-drink