Sebagian besar pasien non-small cell lung cancer (NSCLC) berada pada stadium lanjut saat didiagnosis. Meskipun penghambat immune checkpoint dan agen yang ditargetkan telah menunjukkan efikasi pengobatan yang baik untuk NSCLC, kemoterapi doublet berbasis platinum merupakan bagian integral dari pengobatan standar lini pertama untuk kebanyakan pasien dengan NSCLC non-skuamosa lanjut.
Studi PARAMOUNT fase III menunjukkan bahwa pada pasien dengan NSCLC non-skuamosa lanjut yang memiliki penyakit non-progresif setelah kemoterapi induksi dengan 4 siklus pemetrexed lini pertama ditambah cisplatin, terapi pemeliharaan lanjutan pemetrexed secara signifikan memperpanjang progression free survival (PFS: 4.4 v 2.8 bulan) dan overall survival (OS: 13,9 vs 11,0 bulan) pada pasien dengan skor status 0-1 dibandingkan dengan plasebo.
Pemetrexed menawarkan pilihan pengobatan dengan efikasi tinggi dan toksisitas rendah dalam pengelolaan NSCLC tingkat lanjut. Data klinis mendukung penggunaannya sebagai terapi lini pertama, terapi lini kedua, terapi rumatan dengan obat yang sama, dan terapi rumatan dengan obat berbeda. Terapi pemeliharaan pemetrexed telah menjadi strategi rutin pada pasien dengan NSCLC non-skuamosa lanjut.
Para peneliti secara retrospektif menganalisis data klinis dari 71 pasien dengan NSCLC non-skuamosa lanjut yang telah menerima kombinasi pemetrexed berbasis platinum dan terapi pemeliharaan pemetrexed, untuk menentukan efikasi dan keamanan terapi pemeliharaan pemetrexed dalam pengaturan dunia nyata. Pasien (n = 71) dengan NSCLC stadium III/IV stadium lanjut atau lanjut yang tidak dapat dioperasi menerima rejimen kemoterapi berbasis pemetrexed. Pemetrexed diberikan dengan dosis 500 mg/m2 pada hari pertama (setiap 21 hari selama 1 siklus kemoterapi). Pemetrexed digunakan sebagai obat lini pertama (76,1%) dan lini kedua atau obat lini atas (23,9%). Lima puluh lima pasien (77,5%) menerima terapi pemeliharaan pemetrexed. Pasien diamati sampai perkembangan penyakit atau toksisitas yang tidak dapat diterima.
Hasilnya:
• Tingkat respons objektif (objective response rate/ORR) adalah 46,4% dan tingkat pengendalian penyakit (disease control rate/DCR) adalah 98,6%.
• ORR tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pasien dan pemetrexed sebagai terapi lini pertama dan pasien dengan pengobatan lini kedua atau lebih tinggi.
• Siklus pengobatan median untuk semua pasien adalah 8.
• Median PFS adalah 9,5 bulan dan median OS adalah 30,5 bulan.
• Analisis univariat dan multivariat menunjukkan bahwa jumlah siklus kemoterapi merupakan faktor independen untuk PFS.
• Reaksi merugikan yang paling umum adalah toksisitas hematologi grade 1-2 (neutropenia 32,4%), reaksi gastrointestinal (39,4%), dan kelainan enzim hati (12,7%). Hanya 1 pasien yang mengalami kejadian gastrointestinal tingkat 3.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemoterapi pemeliharaan pemetrexed dapat meningkatkan PFS pada pasien NSCLC non-skuamosa lanjut dengan tolerabilitas yang baik.
Gambar: Ilustrasi (www,freepik.com)
Referensi :
1. Li J, Chi Y, Cao G, Zhao J, An T, Wu M, et al. Efficacy and safety of pemetrexed maintenance chemotherapy for advanced non-small cell lung cancer in a real-world setting. J Thorac Dis. 2021;13(3):1813-21.
2. Paz-Ares LG, de Marinis F, Dediu M, Thomas M, Pujol JL, Molinier PB, et al. PARAMOUNT: Final overall survival results of the phase III study of maintenance pemetrexed versus placebo immediately after induction treatment with pemetrexed plus cisplatin for advanced nonsquamous non-small-cell lung cancer. J Clin Oncol. 2012;31:2895-902.