Detail Article

Pemberian Phenylephrine Bolus atau Infus pada Pasien Sectio Cesarean, Mana yang Lebih Efektif?

dr. Nugroho Nitiyoso, MBA
Okt 27
Share this article
2f5720eaa408cd7565852bb94103d0e9.jpg
Updated 27/Okt/2025 .

Pada pasien yang menjalani tindakan bedah sectio cesarean, anestesi spinal berisiko untuk menyebabkan penurunan tekanan darah (hipotensi). Untuk mencegah/mengatasi hipotensi intraoperasi akibat anestesi spinal saat sectio cesarean dapat digunakan phenylephrine secara bolus ataupun infus. 

Sampai saat ini, masih belum diketahui dengan baik, mana yang lebih efektif dan aman, apakah phenylephrine digunakan secara bolus atau infus. Dr. Garg dan tim dari India melakukan sebuah meta-analisis yang dipublikasi di jurnal Anesthesia & Analgesia tahun 2024. Dalam meta-analisis ini dievaluasi data dari 15 uji klinik yang membandingkan phenylephrine bolus vs infus pada pasien sectio cesarean dengan anestesi spinal. Hasilnya, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

· Hipotensi lebih sering terjadi pada kelompok bolus (risk ratio [RR] 2,34; 95% confidence interval [CI], 1,72-3,18).

· Hipertensi lebih jarang terjadi pada kelompok bolus (RR 0,48; 95% CI 0,29-0,79).

· Bradikardi lebih jarang terjadi pada kelompok bolus (RR 0,57; 95% CI 0,41-0,79).

· Muntah lebih sering terjadi pada kelompok infus (RR 2,15 95% CI, 1,53-3,03).

 

Kesimpulan:

Dari meta-analisis ini didapatkan bahwa secara umum, untuk mencegah hipotensi, phenylephrine lebih efektif diberikan secara infus. Namun, pemberian phenylephrine secara infus berisiko lebih sering terjadi hipertensi, lebih sering terjadi bradikardi, dan lebih sering terjadi muntah.



Gambar: Ilustrasi  (Sumber: Envato element)

Referensi:

Garg H, Narayanan M R V, Khanna P, Yalla B. Comparison of Phenylephrine Bolus and Infusion Regimens on Maternal and Fetal Outcomes During Cesarean Delivery: A Systematic Review and Meta-Analysis. Anesth Analg. 2024 Dec 1;139(6):1144-55.


Share this article
Related Articles