Detail Article

Pemberian Nutrisi Enteral Dini pada Pasien ICU dengan Ventilator, Bagaimana Manfaatnya?

by Dedyanto Henky Saputra
Jul 21
Share this article
dad922e2035169abf3014c617393303e.jpg
Updated 30/Jul/2020 .

Dampak pemberian nutrisi enteral pada pasien dengan kondisi syok telah banyak diteliti, dengan hasil yang beragam. Pemberian nutrisi enteral berkorelasi dengan peningkatan integritas mukosa gastrointestinal, fungsi imunologi mukosa, dan respons perbaikan jaringan, yang akan menurunkan risiko infeksi nosokomial, lama rawat di rumah sakit dan unit perawatan intensif (ICU) yang lebih singkat,

Dampak pemberian nutrisi enteral pada pasien dengan kondisi syok telah banyak diteliti, dengan hasil yang beragam. Pemberian nutrisi enteral berkorelasi dengan peningkatan integritas mukosa gastrointestinal, fungsi imunologi mukosa, dan respons perbaikan jaringan, yang akan menurunkan risiko infeksi nosokomial, lama rawat di rumah sakit dan unit perawatan intensif (ICU) yang lebih singkat, serta biaya perawatan yang lebih rendah. Selain itu, pemberian nutrisi enteral dini/EEN (diberikan dalam 2 hari setelah pemasangan ventilator), meningkatkan manfaat efek tersebut dan menurunkan angka kematian.

 

Namun, EEN dikatakan dapat menyebabkan intoleransi makan dan menimbulkan kekhawatiran terjadinya pneumonia terkait ventilator dan asupan nutrisi yang tidak memadai. Selain itu, hubungan antara nutrisi enteral dan peningkatan iskemia usus pada pasien dengan kondisi kritis juga telah dilaporkan. Terdapat hipotesis bahwa efek klinis EEN mungkin berbeda pada pasien dengan syok yang mendapatkan terapi noradrenalin dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan hasil antara EEN dan LEN (late enteral nutrition) pada pasien yang mendapatkan terapi noradrenalin dosis rendah, sedang, dan tinggi.

 

Dengan menggunakan database nasional pasien rawat inap di Jepang, diidentifikasi pasien-pasien yang dipasang ventilator di ICU yang mengalami syok yang membutuhkan katekolamin (noradrenalin atau dobutamin) dari Juli 2010 hingga Maret 2016. Pasien yang diberikan nutrisi enteral dalam waktu 2 hari setelah memulai ventilasi mekanik dikategorikan sebagai kelompok EEN dan pasien yang lainnya sebagai kelompok LEN. Pencocokan skor dilakukan antara pasien yang menjalani EEN dan LEN untuk masing-masing kelompok noradrenalin dosis rendah (<0,1 μg/kg/menit), sedang- (0,1-0,3 μg/kg/menit), dan dosis tinggi (> 0,3 μg/kg/menit).

 

Hasilnya adalah sejumlah 52.563 pasien memenuhi syarat untuk dievaluasi selama periode studi 69 bulan, yang terdiri dari 38.488, 11.042, dan 3033 pasien dalam kelompok noradrenalin dosis rendah, sedang, dan tinggi. Pencocokan skor menghasilkan 5.969, 2.162, dan 477 pasangan yang cocok untuk dibandingkan antara EEN dan LEN dalam kelompok noradrenalin dosis rendah, sedang, dan tinggi.

Angka mortalitas setelah 28 hari secara signifikan lebih rendah pada kelompok EEN vs LEN pada kelompok noradrenalin dosis rendah dan pada kelompok dosis. Pada kelompok noradrenalin dosis tinggi, mortalitas 28 hari tidak berbeda secara signifikan antara kelompok EEN dan LEN.

 

Kesimpulan: Pemberian nutrisi enteral dini berkorelasi dengan penurunan mortalitas pada pasien ICU dengan ventilator yang mendapatkan terapi noradrenalin dosis rendah atau sedang, tetapi tidak pada pasien yang membutuhkan noradrenalin dosis tinggi.

 

Image : Ilustrasi

Referensi:

Ohbe H, Jo T, Matsui H, Fushimi K, Yasunaga H. Differences in effect of early enteral nutrition on mortality among ventilated adults with shock requiring low, medium, and high-dose noradrenaline: A propensity-matched analysis. Clin Nutr. 2020;39(2):460-7.

Share this article
Related Articles