Telah diketahui bahwa asupan makanan lanjut usia (lansia) seringkali berkurang, yang disebabkan karena pengaruh perubahan sosial dan fisiologis, termasuk perubahan rasa dan kemampuan mengunyah dan menelan. Hal ini dapat menurunkan status gizi mereka. Meskipun intervensi edukasi pola makan dapat meningkatkan variasi pola makan, status gizi, dan perilaku makan yang berkaitan dengan kesehatan, efektivitasnya masih terbatas pada populasi target lansia.
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat ONS (oral nutrition supplement) dalam meningkatkan status gizi lansia, tetapi sebagian besar penelitian lebih berfokus pada stadium malnutrisi tahap lanjut. Selain itu, penelitian tentang ONS sebagai intervensi untuk lansia yang masih dalam kategori berisiko mengalami malnutrisi masih sangat terbatas, khususnya bagi penghuni panti jompo. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek dari pemberian ONS pada status gizi dan kinerja fisik penghuni panti jompo yang berisiko malnutrisi.
Penelitian merupakan uji klinis multi-senter yang terkluster, acak, paralel, dengan 107 subjek partisipan berusia lebih dari 65 tahun dan berisiko malnutrisi yang direkrut dari beberapa panti jompo. Peserta penelitian selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol (n = 50) dan kelompok ONS (n = 57).
- Kelompok kontrol diberikan edukasi gizi oleh ahli gizi (2 kali seminggu dalam 6 minggu pertama dan 1 kali seminggu pada 6 minggu berikutnya).
- Kelompok ONS selain diberikan edukasi gizi juga diberikan dua bungkus ONS (setiap bungkus mengandung 203 kkal dan 7,5 gram protein) per hari sebagai kudapan di antara waktu makan dan sebelum tidur.
Data antropometri, tekanan darah, status gizi, biomarker biokimia darah, dan kinerja fisik digunakan sebagai parameter yang diukur sebelum dan sesudah intervensi selama 12 minggu.
Setelah 12 minggu, hasil menunjukkan bahwa pada subjek pada kelompok ONS memiliki berat badan, indeks massa tubuh, skor penilaian gizi dengan MNA-SF (mini nutritional assement-short form), kecepatan berjalan, dan skor kuesioner SF-36 yang lebih baik apabila dibandingkan kelompok kontrol. Short Form-36 (SF-36) merupakan instrumen baku untuk menilai kualitas hidup kasus penyakit kronik. Pada kuesioner SF-36, kelompok ONS secara signifikan lebih baik dari kelompok control dalam hal fungsi fisik, vitalitas, fungsi sosial, kesehatan mental dan kesehatan fisik.
Kesimpulan:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi ONS yang dikombinasikan dengan edukasi gizi selama 12 minggu meningkatkan status gizi, termasuk BB, IMT, dan skor MNA-SF, serta kinerja fisik seperti kecepatan berjalan pada populasi usia lanjut yang berisiko malnutrisi. Selain itu, skor kuesioner SF-36 juga meningkat, termasuk skala kesehatan fisik dan mental.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)
Referensi:
Chen YH, Lee CY, Chen JR, Ding MY, Liang FQ, Yang SC. Beneficial effects of oral nutrition supplements on the nutritional status and physical performance of older nursing home residents at risk of malnutrition. Nutrients 2023;15:4291