
Minuman matcha saat ini semakin populer bagi pecinta gaya hidup sehat. Banyak orang yang rutin mengonsumsi matcha karena dipercaya kaya akan antioksidan, meningkatkan energi, dan membantu fokus. Namun, di balik manfaatnya, konsumsi matcha berlebihan ternyata dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, salah satunya anemia.
Baru-baru ini, sebuah kasus viral diangkat oleh media internasional di mana seorang wanita berusia 28 tahun minum matcha seminggu sekali selama kurang lebih enam bulan lamanya dan semakin rutin setiap hari selama 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Awalnya, ia merasa lebih sehat dan berenergi. Namun, setelah beberapa bulan, ia mulai mengalami gejala seperti jantung berdebar, kelelahan ekstrem, dan sesak napas. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosisnya mengalami anemia defisiensi besi.
Matcha adalah bubuk teh hijau yang dibuat dari daun teh berkualitas tinggi, dikeringkan, lalu digiling halus. Berbeda dengan teh hijau biasa, matcha dikonsumsi bersama seluruh bagian daun, sehingga kandungan nutrisi dalam matcha lebih tinggi. Matcha mengandung antioksidan kuat (seperti epigallocatechin-3-gallate (EGCG)), kafein, dan L-theanine yang bermanfaat untuk kesehatan. Matcha diteliti memberikan berbagai manfaat, seperti:
- Membantu melawan radikal bebas
- Meningkatkan fokus dan konsentrasi karena kombinasi kafein dan L-theanine
- Mendukung metabolisme dan membantu pembakaran lemak
- Menurunkan risiko penyakit jantung dan beberapa penyakit kronis lainnya
Terlalu banyak minum matcha dapat menimbulkan efek samping seperti:
- Gangguan tidur dan jantung berdebar akibat adanya kafein
- Gangguan pencernaan
- Risiko kerusakan hati dalam jumlah yang besar
- Anemia defisiensi besi karena penyerapan zat besi yang terhambat
Lalu bagaimana matcha menimbulkan anemia? Ternyata dalam matcha mengandung senyawa tanin dan polifenol yang dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan, terutama zat besi non-heme yang banyak ditemukan pada makanan sumber protein nabati. Jika matcha dikonsumsi berlebihan, apalagi tanpa diimbangi asupan zat besi yang cukup, tubuh bisa kekurangan zat besi dan akhirnya mengalami anemia dengan gejala lemas, pucat, jantung berdebar, dan mudah lelah.
Oleh karena itu, konsumsi matcha dalam batas normal untuk mendapatkan manfaatnya dan terhindari dari efek yang merugikan.
Ilustrasi: Foto (Envato)
Referensi:
- Stempler F. Woman’s 3-month matcha obsession left her hospitalized and requiring and IV drip. The Mirror US [Internet]. 2025. Available from: https://www.themirror.com/news/health/womans-3-month-matcha-obsession-1381334.
- Kochman J, Jakubczyk K, Antoniewicz J, Mruk H, Janda K. Health benefits and chemical composition of matcha green tea: a review. Molecules. 2020;26(1):85. doi: 10.3390/molecules26010085.
- Phan R. 5 ways matcha could impact your health if you overdo it. Verywell health [Internet]. 2025. Available from: https://www.verywellhealth.com/matcha-side-effects-11732964.
- Pagan C. Can drinking too much matcha lead to iron deficiency? Verywell health [Internet]. 2025. Available from: https://www.verywellhealth.com/can-matcha-cause-iron-deficiency-11761601.
- Garone S. Can drinking matcha really mess with your iron levels? here’s what you need to know. Health [Internet]. 2025. Available from: https://www.health.com/matcha-iron-deficiency-anemia-11722600.
- Fan FS. Iron deficiency anemia due to excessive green tea drinking. Clin Case Rep. 2016;4(11):1053–1056. doi: 10.1002/ccr3.707.
- He Y, Chen J. Severe iron-deficiency anemia after short-term moderate consumption of green tea in woman: a rare case report. 2024;10(17). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e36666.