Detail Article

Metode Late Evening Snack Memperbaiki Homeostasis Gula Darah Pasien Sirosis dengan Diabetes

dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi
Jan 11
Share this article
295cca4d283fde7851c04129ae7fdd0e.jpg
Updated 11/Jan/2024 .

Sebagai organ penting yang bertanggung jawab atas metabolisme energi dan glukosa dalam tubuh manusia, hati berperan penting dalam homeostasis glukosa. Oleh karena itu, pada saat fungsi hati terganggu, maka fungsi metabolisme energi dan glukosa juga akan terganggu. 


Sekitar 70% pasien sirosis didiagnosis akan mengalami kondisi diabetes, 25% pasien mengalami gangguan toleransi glukosa, dan hanya 4% yang memiliki toleransi glukosa normal. Diabetes hepatogenik dan malnutrisi adalah komplikasi umum dari sirosis hati.

 

Meskipun terapi lini pertama untuk diabetes melitus tipe 2 adalah modifikasi gaya hidup, termasuk menjalani diet hipokalori dan latihan fisik secara teratur, hal ini tidak selalu dapat diterapkan pada pasien dengan sirosis hati. Sebagian besar pasien sirosis mengalami berbagai derajat malnutrisi, sehingga sulit menganjurkan mereka untuk melakukan diet hipokalori secara rutin. Karakteristik sirosis hati adalah merasa lapar lebih cepat, dan dalam keadaan berpuasa, sumber energi utama pasien berubah dari glukosa menjadi lemak.

 

Kudapan malam (LES/late evening snack) direkomendasikan oleh ESPEN, yaitu pasien sirosis tidak boleh berpuasa selama >12 jam, termasuk puasa semalam. Pasien dengan sirosis hati harus makan 4 hingga 6 kali sehari (3 kali makan utama + 3 kali makan tambahan, termasuk 1 kali makan di malam hari). Metode LES ini dapat meningkatkan penyerapan protein dan energi dalam tubuh dan membantu mencegah sarkopenia.

 

Metode LES layak dikaji secara mendalam sebagai strategi diet yang potensial bagi pasien sirosis. Berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan manfaat LES bagi fungsi hati dan malnutrisi pada pasien sirosis. Namun, kemanjuran metode ini terhadap glukosa darah pada pasien sirosis dengan kondisi resistensi insulin atau diabetes hepatogenik belum sepenuhnya dikonfirmasi. Studi meta-analisis dilakukan untuk mengevaluasi efek LES pada homeostasis glukosa pada pasien sirosis

 

Studi melalui pencarian data elektronik yang bersumber dari PubMed, Web of Science, dan konten simposium ilmiah dilakukan sejak tanggal 1 Maret 2022. Sebanyak 4.145 penelitian diidentifikasi, dan 10 penelitian memenuhi syarat untuk dilakukan meta-analisis, yang terdiri dari 631 pasien (319 pada kelompok LES dan 312 pada kelompok non-LES). Analisis sub-kelompok dilakukan untuk mengetahui efek LES pada pasien sirosis dengan atau tanpa diabetes.

 

Hasil analisis:

·  Metode LES memiliki efek yang signifikan pada pasien sirosis dalam memperbaiki parameter glikemik dengan menurunkan parameter glukosa plasma puasa sebesar -8,7, insulin puasa -0,86, dan hemoglobin terglikosilasi (Hba1c) -0,76.

·  Analisis sub-kelompok menunjukkan bahwa manfaat LES pada glukosa plasma puasa lebih signifikan pada pasien sirosis dengan kondisi diabetes dibandingkan dengan pasien sirosis tanpa kondisi diabetes, dan metode LES jangka panjang (>2 bulan) lebih bermanfaat untuk mempertahankan homeostasis glukosa pada pasien sirosis dibandingkan dengan suplementasi jangka pendek (<2 bulan).

·  LES juga memiliki efek yang signifikan pada parameter metabolisme nutrisi seperti albumin dan nilai RQ (respiratory quotient) non-protein.

Kesimpulan:

 

Metode LES tidak hanya memperbaiki malnutrisi pada pasien sirosis dengan atau tanpa diabetes, tetapi juga mempertahankan homeostasis glukosa pada pasien sirosis dengan diabetes. Metode LES menjadi salah satu intervensi yang menjanjikan dan sederhana yang bermanfaat untuk mempertahankan homeostasis glukosa pada pasien sirosis hati.

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: Pexels)

Referensi:

Chen N, Qiu X, Ruan H, Huang J, Liu S. Effects of late evening snacks on glucose homeostasis in cirrhotic patients: A meta-analysis. Medicine (Baltimore). 2023;102(7):e32805.

 


Share this article
Related Articles