COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus yang merupakan virus RNA yang menggunakan enzim RNA dependent RNA polymerase untuk replikasinya. Favipiravir (FVP) triphosphate merupakan analog nukleosida purin yang bekerja menghambat enzim itu. Meta-analisis dilakukan untuk menilai efikasi dan keamanan FVP sebagai pengobatan untuk COVID-19.
Pencarian penelitian di beberapa database jurnal ilmiah meliputi: Penelitian dengan perawatan standar (SOC) dan Favipiravir sebagai obat pengobatan dianggap sebagai kelompok pengobatan. Penelitian dengan SOC dengan antivirus lain dan perawatan suportif sebagai kelompok kontrol. Hasil akhir yang diukur meliputi perbaikan klinis, konversi negatif dari RT-PCR, efek samping, dan kebutuhan oksigen pasien.
Dari meta-analisis tersebut diketahui bahwa: Sembilan studi kualitatif dan empat studi kuantitatif memenuhi kriteria. Diperoleh ada perbaikan klinis yang signifikan pada kelompok FVP pada hari ke-14 dibandingkan dengan kelompok kontrol (RR 1,29, 1,08-1,54). Tingkat risiko perburukan klinis lebih kecil pada kelompok FVP namun secara statistik tidak signifikan (OR 0,59, 95% CI 0,30–1,14) pada titik akhir penelitian (7-15 hari). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok terkait bersihan virus/viral clearance (hari ke-14: RR 1,06, 95% CI 0,84-1,33), ventilasi non-invasif atau kebutuhan oksigen (OR 0,76, 95% CI 0,42-1,39), dan efek samping (OR 0,69, 0,13–3,57).
Dengan hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pengobatan dengan FVP menghasilkan perbaikan klinis yang signifikan dibandingkan dengan standar perawatan perbaikan klinis.
Image: Ilustrasi (sumber: sumber: https://covid19.kemkes.go.id/)
Referensi: Shrestha DB, Budhathoki P, Khadka S, et al. Favipiravir versus other antiviral or standard of care for COVID-19 treatment: a rapid systematic review and meta-analysis. Virol J 17, 141 (2020).