Detail Article

Mesoterapi Efektif Atasi Obesitas Abdominal, Benarkah?

dr. Della Sulamita
Jun 23
Share this article
c6b819c9028ff62739c44d0acd5fa0b7.jpg
Updated 23/Jun/2023 .

Obesitas didefinisikan sebagai kondisi abnormal atau penumpukan lemak berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas adalah hasil dari hubungan yang kompleks antara genetik, sosial ekonomi, dan pengaruh budaya. Pola makan dan kebiasaan gaya hidup mempengaruhi prevalensi obesitas. Obesitas bisa juga akibat penyakit atau pengobatan farmakologis. 


Mesoterapi adalah teknik minimal invasif yang terdiri dari penggunaan intradermal atau suntikan subkutan yang mengandung campuran cairan senyawa (obat-obatan, ekstrak tumbuhan, vitamin, dan lainnya) untuk pengobatan medis lokal dan kosmetik. Mesoterapi adalah cara yang sederhana dan aman pengobatan alternatif yang dapat ditoleransi dengan baik dan efektif untuk mengurangi diameter lingkar tubuh. Cairan yang biasa digunakan termasuk: phosphatidylcholine (PPC), deoxychoic acid (DOA), dan kafein. Ultrasound (US) adalah metode yang berguna untuk memantau mesoterapi dan menilai efikasinya, karena memiliki teknik yang akurat untuk pengukuran ketebalan lapisan jaringan adiposa subkutan (SAT), lebih murah dan lebih aman dibandingkan CT dan MRI karena tidak memiliki paparan radiasi.

 

Studi klinis oleh dr. Haleem dan kolega, ingin membandingkan efikasi, keamanan, dan tolerabilitas dari phosphatidylcholine (PPC), kafein, dan koktail mesoterapi yang mengandung Phosphatidylcholine, Organic silicium, L-Carnitine, Hyaluronic Acid, Sodium Pyruvate, Caffeine, Artichoke Extract, DMAE (dimethylaminoethanol) untuk obesitas abdominal. Studi melibatkan 30 wanita dengan obesitas ringan hingga sedang yang memiliki indeks massa tubuh 30-34,9 kg/m2 dengan obesitas lokal pada area abdomen. Dilakukan program berupa diet rendah kalori, training fisik, dan injeksi mesoterapi pada subkutan abdomen setiap minggu selama 6 minggu. Subjek dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok PPC (0,2 mL per titik; n=10), kafein (0,1 mL per titik; n=10), dan koktail (0,4 mL per titik; n=10).

 

Hasilnya:

· Semua kelompok menunjukkan pengurangan yang signifikan secara statistik pada parameter pengukuran antropometrik, evaluasi ultrasonografi, dan lipid profil setelah perlakuan. Hasil terbaik didapatkan pada kelompok III (koktail) diikuti kelompok I (PPC) diikuti kelompok II (kafein) .

· Efek samping minimal telah terjadi kecuali kelompok PPC menunjukkan 50% alergi lokal.

 

Kesimpulan:

Dari studi didapatkan bahwa mesoterapi efektif, aman, dan metode minimal invasif yang digunakan untuk terapi obesitas lokal pada abdomen, memberikan efek yang baik jika dikombinasikan dengan diet rendah kalori dan olahraga. Mesoterapi koktail (Phosphatidylcholine, Organic silicium, L-Carnitine, Hyaluronic Acid, Sodium Pyruvate, Caffeine, Artichoke Extract, DMAE) menunjukan hasil yang lebih baik dibandingkan PPC dan kafein tunggal.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: freepik)

Referensi:

A. Abdel Haleem I, M. Eltanawy R, S. Ganeb S, M. Fawzy R. Phosphatidylcholine versus caffeine in management of abdominal obesity. Benha J Appl Sci. 2022;7(9):55–60. 

Share this article
Related Articles