Detail Article

Memperbaiki Gummy Smile dengan Botulinum Toksin

dr. Della Sulamita
Mar 30
Share this article
f1d3cea39ac67d07d341ead67e09a20e.jpg
Updated 03/Apr/2023 .

Gummy smile atau excessice gingival display adalah kondisi di mana batas atas garis senyum meninggi, sehingga terjadi overexposure dari gingival bagian maxilla. Beberapa teknik dilakukan untuk mengatasi gummy smile, seperti injeksi botulinum toksin tipe A (BoNTA), gingivectomi, prosedur reposisi bibir, dan operasi orthognathic disesuaikan dengan faktor etiologinya, seperti hiperaktivitas otot, mahkota gigi bagian anterior pendek, atau masalah skeletal. 


Untuk mengidentifikasi masalah otot yang menyebabkan gummy smile, menurut Mazzuco dan Hexsel kondisi ini dapat diklasifikasikan menjadi 4 tipe, yaitu anterior gummy smile (>3 mm gingival tampak di area antara canine gigi, melibatkan aktivitas otot levator labii superioris alaeque nasi (LLSAN)), posterior gummy smile (>3 mm gingival tampak posterior canine gigi, namun area anterior normal (<3 mm), yang melibatkan otot zygomatic), mixed gummy smile (>3 mm gingival tampak pada area anterior dan posterior melibatkan aksi otot LLSAN dan zygomatic), dan asimetris gummy smile (akibat asimetris kontraksi dari otot LLSAN atau zygomatic).

 

Sebelum melakukan treatment dengan BoNTA, pasien dipersiapkan kondisi periodontal dan dentalnya berupa perawatan filling, root canal treatment, scaling root planning, dan lainnya. Pasien mendapatkan informasi bahwa treatment dengan BoNTA bersifat sementara, dan ada kemungkinan perdarahan, hematoma, atau menyebabkan asimetris wajah. Dilakukan anestesi topikal pada area injeksi selama 20 menit dan dilakukan penyuntikan menggunakan Onabotulinum toxin-A 100 U yang direkonstitusi dengan 2 mL salin. Injeksi dilakukan pada titik Yonsei, titik ini merupakan titik injeksi yang diteliti dapat menargetkan 3 otot (LLLSAN, LLS, dan Zmi) dalam 1x suntikan. Titik Yonsei diidentifikasi pada pusat segitiga yang menghubungkan antara LLSAN, LLS, dan Zmi. Lokasinya berada pada 1 cm lateral dari garis horizontal ala dan 3 cm diatas vertikal sudut bibir. 


Setelah 2 minggu injeksi, seluruh pasien tidak melaporkan efek samping atau komplikasi. Didapatkan perbaikan dan seluruh pasien puas dengan hasilnya tanpa harus melakukan injeksi tambahan/touch up. Pasien diminta kembali datang 24 minggu setelahnya untuk penilaian ulang.

 

Kesimpulan:

Dari studi ini, injeksi botulinum toksin pada titik Yonsei merupakan pilihan treatment non-invasive dan efektif untuk mengatasi gummy smile. Dosis yang digunakan, disesuaikan dengan keparahan. Dosis maksimum per titik adalah 5 IU. 

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: Racool - Freepik)

Referensi:

1.  Duruel O, Ataman-Duruel ET, Berker E, Tözüm TF. Treatment of various types of gummy smile with botulinum toxin-A. J Craniofac Surg. 2019;30(3):876.

2. Hwang WS, Hur MS, Hu KS, Song WC, Koh KS, Baik HS, et al. Surface anatomy of the lip elevator muscles for the treatment of gummy smile using botulinum toxin. Angle Orthod. 2009;79(1):70–7. 

Share this article
Related Articles