 
						Frailty (kerentaan) pada lanjut usia (lansia) adalah kondisi yang ditandai penurunan fungsi fisik, psikologis, dan sosial. Asupan protein yang cukup berperan penting dalam menjaga massa dan kekuatan otot, sehingga dapat membantu mencegah sarkopenia dan menurunkan risiko frailty.
Kedelai merupakan sumber protein nabati berkualitas yang juga mengandung isoflavon. Suatu penelitian dilakukan untuk menilai apakah konsumsi rutin susu kedelai tinggi protein dapat memperbaiki aspek frailty, khususnya kecepatan berjalan, pada lansia di Jepang dengan kondisi pre-frailty atau frailty.
Penelitian merupakan studi klinik acak, tersamar ganda, paralel, yang dilakukan selama 12 minggu. Subjek adalah 73 lansia Jepang (rentang usia 65–85 tahun) berstatus pre-frailty atau frailty menurut kriteria J-CHS; 70 subjek berhasil dianalisis pada akhir penelitian (3 subjek mengundurkan diri). Intervensi yang diberikan adalah:
· Kelompok tinggi protein: susu kedelai 200 mL berisi 14,5 g protein kedelai/saji.
· Kelompok kontrol: susu kedelai 200 mL berisi 3,2 g protein kedelai/saji.
Keduanya diminum selama 12 minggu; kemasan dibuat polos (blinding) untuk mencegah bias.
Parameter yang dinilai:
- Parameter utama: Perubahan kecepatan berjalan (tes lintasan 5 meter).
- Parameter sekunder: massa otot rangka (dengan pemeriksaan InBody), kekuatan genggam (handgrip), kuesioner J-CHS (untuk menilai kelelahan dan aktivitas fisik), status kognitif (HDS-R), aktivitas fisik (pedometer), asupan makan (kuesioner), serta estimasi asupan protein (analisis urea nitrogen dan kreatinin urin).
- Perbandingan perubahan sebelum-sesudah antar kelompok; juga dilakukan analisis subkelompok berdasarkan kecepatan berjalan awal, jumlah langkah, dan parameter lain.
Hasilnya adalah:
- Tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok untuk kecepatan berjalan, massa otot rangka, ataupun kekuatan genggam setelah 12 minggu.
- Analisis subkelompok menunjukkan temuan positif pada kelompok yang mengonsumsi susu kedelai tinggi protein, yaitu:
- Peserta dengan kecepatan berjalan awal ≥1,0 m/detik:
- Peningkatan kecepatan berjalan lebih besar dan bermakna dibanding kontrol (p=0,012).
- Perubahan sekitar 0,06 m/detik pada kelompok tinggi protein vs terjadi penurunan sedikit pada kelompok kontrol; selisih ini dinilai relevan secara klinis karena melebihi ambang perubahan bermakna minimal (~0,05 m/detik).
b. Peserta dengan jumlah langkah awal ≥ 5.000 langkah/hari:
- Peningkatan kecepatan berjalan lebih besar dan bermakna (p=0,0083).
- Peningkatan sekitar 0,13 m/detik vs ~0,02 m/detik pada kontrol.
- Asupan dan aktivitas:
- Estimasi asupan protein berdasarkan analisis urin meningkat signifikan pada kelompok tinggi protein dibanding kontrol setelah intervensi.
- Tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok dalam total langkah, pengeluaran energi harian, dan asupan energi, lemak, karbohidrat, serta konsumsi produk kedelai lain (seperti tahu/tempe), baik sebelum maupun sesudah.
Kesimpulan:
Dari penelitian didapatkan bahwa konsumsi susu kedelai tinggi protein (14,5 g/200 mL) setiap hari selama 12 minggu tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada seluruh peserta bila dibandingkan kontrol. Namun, pada lansia pre-frailty/frailty yang sejak awal sudah memiliki kecepatan berjalan “cukup baik” (≥ 1,0 m/detik) atau kebiasaan aktif (≥ 5.000 langkah/hari), susu kedelai tinggi protein secara bermakna meningkatkan kecepatan berjalan. Peningkatan ini melebihi ambang yang dianggap bermakna secara klinis pada lansia komunitas. Hasil ini menunjukkan bahwa intervensi nutrisi berbasis kedelai dapat mendukung fungsi lokomotor pada lansia yang relatif lebih aktif, meski tidak disertai program latihan tambahan.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: annafedorovafoto_Envato element)
Referensi:
Sato N, Terashima Y, Sugawara M, Unno R, Asao H, Iwasaki M, et al. Continuous high-soy protein soymilk intake affects ordinary walking speed in the Japanese pre-frail and frail elderly: a randomized controlled trial. BMC Geriatr. 2025 Jan 15;25(1):35. doi: 10.1186/s12877-024-05539-4. PMID: 39815171; PMCID: PMC11734348.
 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
							 
								 
								 
								 
								 
								