Detail Article

Manfaat Suplementasi Kalsium pada Usia Muda untuk Mencegah Osteoporosis

dr. Esther Kristiningrum
Sep 20
Share this article
e953372e98eafc47bb1679f4cfcdcf63.jpg
Updated 20/Sep/2023 .

Osteoporosis dan patah tulang adalah masalah umum di kalangan orang tua, terutama wanita yang lebih tua, biasanya disebabkan oleh penurunan progresif kepadatan mineral tulang. Kondisi ini dapat menyebabkan kecacatan dan mengurangi kualitas hidup.


Sejauh ini, strategi untuk mencegah melemahnya tulang seiring bertambahnya usia masih memberikan hasil yang mengecewakan. Misalnya, mulai mengonsumsi suplemen kalsium saat usia lanjut hanya sedikit mengurangi risiko osteoporosis atau patah tulang, sehingga diperlukan pendekatan baru. Seperti diketahui bahwa massa tulang meningkat secara bertahap di awal kehidupan serta mencapai puncak/maksimal dan mendatar sekitar usia 20-35 tahun. Setelah periode itu, massa tulang akan menurun secara perlahan.

 

Beberapa ilmuwan menduga bahwa dengan meningkatkan asupan kalsium selama periode massa tulang puncak ini dapat mengurangi risiko osteoporosis atau patah tulang di kemudian hari. Sebuah meta-analisis oleh Liu dkk menunjukkan bahwa dengan meningkatkan asupan kalsium di masa dewasa muda dapat memperkuat tulang. Pada meta-analisis tersebut, para peneliti menganalisis data dari 43 uji klinik acak terkontrol yang melibatkan 7.382 peserta untuk menilai efek suplementasi kalsium terhadap mineralisasi tulang pada populasi muda (≤35 tahun). Sekitar setengah jumlah studi melihat efek dari asupan suplemen kalsium dan studi lainnya menganalisis efek dari diet kalsium tinggi.


Database Pubmed, Embase, ProQuest, CENTRAL, WHO Global Index Medicus, Clinical Trials.gov, WHO ICTRP, China National Knowledge Infrastructure (CNKI), dan Wanfang Data dicari secara sistematis dari awal database hingga 25 April 2021 uji klinik acak yang menilai efek suplementasi kalsium pada kepadatan mineral tulang (BMD) atau kandungan mineral tulang (BMC) pada orang berusia di bawah 35 tahun.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi kalsium dikaitkan dengan penambahan BMD dan BMC, terutama pada leher tulang paha (standardized mean difference [SMD] 0,627 dan 95% CI 0,338-0,915 untuk BMD; SMD 0,364 dan 95% CI 0,134-0,595 untuk BMC) dan pada total tubuh (SMD 0,330 dan 95% CI 0,163-0,496 untuk BMD; SMD 0,149 dan 95% CI 0,006-0,291 untuk BMC)

 

Ada sedikit efek perbaikan pada BMC tulang belakang lumbal (SMD 0,163; 95% CI 0,008-0,317), namun tidak ada efek pada BMD tulang belakang lumbal serta BMD dan BMC tulang panggul total.


Sangat menarik, analisis subkelompok menunjukkan bahwa perbaikan pada leher tulang femur lebih jelas pada populasi berusia mendekati massa tulang maksimal/peripeak bone mass (PBM) atau usia 20-35 tahun daripada populasi pra-PBM (20 tahun).

 

Baik diet tinggi kalsium maupun suplemen kalsium dengan dosis <1000 mg/hari meningkatkan kekuatan tulang. Suplemen kalsium dengan dosis yang lebih tinggi tidak memberikan manfaat tambahan.

 

Penemuan ini memberikan wawasan dan bukti baru dalam suplementasi kalsium, yang menunjukkan bahwa suplementasi kalsium secara signifikan meningkatkan massa tulang. Hasil analisis menunjukkan bahwa orang harus lebih memperhatikan kesehatan tulang selama awal masa dewasa. Mengonsumsi suplemen kalsium, atau makan lebih banyak makanan kaya kalsium antara usia 20-35 tahun dapat membantu seseorang membentuk tulang yang lebih sehat serta mencegah patah tulang dan osteoporosis di kemudian hari.

 

Uji klinik acak dengan skala yang lebih besar diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat jangka panjang dari peningkatan asupan kalsium selama awal masa dewasa.


Kesimpulan:

Massa tulang meningkat secara bertahap di awal kehidupan serta mencapai puncak/maksimal dan mendatar sekitar usia 20-35 tahun. Setelah periode itu, massa tulang akan menurun secara perlahan. Hasil suatu meta-analisis menunjukkan bahwa orang harus lebih memperhatikan kesehatan tulang selama awal masa dewasa. Mengonsumsi suplemen kalsium, atau makan lebih banyak makanan kaya kalsium antara usia 20-35 tahun dapat membantu seseorang membentuk tulang yang lebih sehat serta mencegah patah tulang dan osteoporosis di kemudian hari.


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Liu Y, Le S, Liu Y, Jiang H, Ruan H, Huang Y, et al. The effect of calcium supplementation in people under 35 years old: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. eLife 2022;11:e79002

Share this article
Related Articles