Detail Article

Manfaat Suplementasi Coenzyme Q10 (CoQ10) pada Kondisi Statin-Associated Muscle Symptoms

dr. Lyon Clement
Nov 18
Share this article
3aff8f6e19d8d2ebc3d9f72f2ef3457e.jpg
Updated 19/Nov/2025 .

Statin-associated muscle symptoms (SAMS) terjadi pada 5-20% pasien yang mengonsumsi statin, dengan rentang gejala otot dari ringan-sedang, termasuk nyeri otot, kram otot, kelemahan, dan kekakuan otot. Pada kasus yang berat, miopati dapat menyebabkan rabdomiolisis dengan gagal ginjal yang mengikutinya. Hal ini dapat mengganggu kualitas hidup pasien dan dapat menyebabkan penurunan dosis statin atau dihentikannya terapi statin.


Penurunan kadar CoQ10 dianggap dapat mengganggu transpor elektron mitokondria, menyebabkan terbatasnya aktivitas adenosine triphosphate (ATP) sintase serta gangguan metabolisme energi dan disfungsi mitokondria. Disfungsi mitokondria pada sel otot dapat menyebabkan perubahan parameter biokimiawi seperti peningkatan rasio laktat-piruvat (L/P ratio), dan timbulnya gejala miopati.

 

Walaupun suplementasi CoQ10 tampaknya menjadi strategi yang tepat untuk mencegah SAMS, hasil dari uji klinik dan meta-analisis sebelumnya menunjukkan hasil yang kontradiktif akan efek suplementasi CoQ10 terhadap SAMS. Tujuan utama tinjauan sistematis dan meta-analisis ini adalah untuk merangkum uji klinik terkini yang berfokus pada efek suplementasi CoQ10 oral pada pasien dengan SAMS terhadap intensitas nyeri miopati sebagai keluaran klinis yang relevan bagi pasien.

 

Proses pencarian literatur dimulai pada Juni 2022 dengan pencarian komprehensif akan uji klinik yang menganalisis efek CoQ10 pada pasien dengan terapi statin. Pencarian sistematik telah dilakukan pada Medline dan Cochrane Central Register of Controlled Trials (CENTRAL).

Studi yang terpilih adalah yang memenuhi kriteria inklusi berikut ini:

• Uji klinik teracak terkontrol (randomized clinical trial/RCT)

• Dewasa ≥ 18 tahun yang mengonsumsi statin

• Suplementasi CoQ10 sebagain intervensi

• Kontrol plasebo atau kelompok studi serupa yang berbeda dari kelompok intervensi yang mendapatkan CoQ10

• Intensitas nyeri otot sebagai kriteria keluaran yang diukur dengan menggunakan skor nyeri

 

Berdasarkan kriteria eligibilitasnya, 7 uji klinik intervensi teracak terkontrol tersamar ganda telah terpilih untuk diikutsertakan dalam tinjauan dan meta-analisis. Semua studi yang terpilih menginvestigasi dampak suplementasi CoQ10 oral harian terhadap nyeri otot pada yang mendapatkan terapi statin. Data dari 389 pasien dianalisis dari semua studi, dengan 202 pasien di kelompok intervensi dan 187 pasien di kelompok kontrol. Bergantung pada kriteria inklusi setiap uji klinik, jenis statin yang berbeda diberikan (simvastatin, atorvastatin, rosuvastatin, lovastatin, pravastatin, fluvastatin), berkisar dari dosis 10 mg/hari sampai 80 mg/hari. Dosis suplementasi CoQ10 berkisar antara 100 mg/hari sampai 600 mg/hari dari semua studi yang terpilih. Durasi studi bervariasi dari 30-90 hari.

Sebanyak 4 dari 7 studi menunjukkan penurunan intensitas nyeri otot yang signifikan setelah suplementasi CoQ10 dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan 3 studi tidak menunjukkan perubahan signifikan dari intensitas nyeri otot. Hasil meta-analisis ini secara keseluruhan mengindikasikan penurunan intensitas nyeri miopati oleh CoQ10 yang signifikan dibandingkan kelompok kontrol dalam suatu random effect model: WMD -0,96 (95% CI: -1,88 sampai -0,03; p<0,05).

 

Makanan hewani merupakan sumber nutrisi CoQ10 utama. Asupan CoQ10 dari makanan berkisar dari 3-6 mg/hari, yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat. Suplementasi CoQ10 secara umum dianggap aman tanpa efek samping yang nyata bahkan pada dosis yang tinggi sebesar 1.200 mg/hari, maka suplementasi CoQ10 dapat digunakan untuk mencegah defisiensi CoQ10 terutama sebagai tambahan terhadap terapi statin.

 

Kesimpulan:

Meta-analisis ini menunjukkan efek suplementasi CoQ10 yang signifikan dibandingkan plasebo dalam menurunkan intensitas nyeri miopati pada pasien yang mendapatkan terapi statin dengan SAMS. Hasil meta-analisis ini menekankan potensi suplementasi CoQ10 sebagai pilihan yang aman dan cost-effective untuk meminimalkan efek samping konsumsi statin dan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Racool studio-Freepik)

Referensi:

Kovacic S, Habicht SD, Eckert GP. Effects of coenzyme Q10 supplementation on myopathy in statin-treated patients: a systematic review and meta-analysis. J Nutr Sci. 2025;14:e72.


Share this article
Related Articles
Related Products
a67d87d747817244a7ad753d94390bef.jpg
cc7f9568a3fcdc82348afb297c5664ed.jpeg
20e39f26ba3f2b74e3e2adb368515a1a.jpg
4ad85029846194543aaca76f7c501607.jpg
73f47d6bbbb8b87bcdd0e168afed0149.jpg
ac0e4c4431cf9f7f69fd081e45915de3.jpg
30525a8dda13bda97ac1ffa62a674c8d.jpg
d9e04228feba274e954728ecbe866edb.jpg
4431c44b99239f5ffe960a390cc0d22c.jpg
ddc84f302254ea6da58e57f362b33823.jpg