Detail Article

Manfaat Pregabalin pada Pasien dengan LBP: Sebuah Meta-analisis

dr. Hastarita Lawrenti
Okt 06
Share this article
282917a9ca11800c2eb651333433d54c.jpg
Updated 09/Okt/2025 .

Nyeri punggung bawah (low back pain/LBP) merupakan kondisi nyeri kronik yang sering dijumpai dan dianggap sebagai sindrom nyeri campuran yang terdiri dari komponen nosiseptif dan neuropatik. Pada LBP, nyeri nosiseptif berasal dari aktivasi nosiseptor yang mempersarafi ligamen, persendian, otot, fasia, dan tendon sebagai respons terhadap cedera atau inflamasi jaringan dan stres biomekanik, sedangkan nyeri neuropatik menggambarkan nyeri yang berasal dari cedera atau penyakit yang secara langsung memengaruhi akar saraf yang mempersarafi tulang belakang dan tungkai bawah, dan persarafan invasif patologi dari diskus lumbal yang cedera. 


Sebagian besar panduan untuk terapi LBP merekomendasikan paracetamol sebagai terapi lini pertama, dengan NSAID sebagai pilihan berikutnya jika paracetamol terbukti tidak memadai. Namun, NSAID memiliki risiko toksisitas pada saluran cerna. Selain itu, pemilihan opioid masih bersifat kontradiktif, dan dikaitkan dengan efek samping mual, sakit kepala, konstipasi, dan pusing. Pregabalin kemudian muncul sebagai terapi untuk nyeri lumbal neuropatik karena bekerja menurunkan transmisi sinyal nyeri, mengurangi gejala, dan meningkatkan fungsional sehingga menggarisbawahi potensinya dalam tata laksana LBP. Studi menunjukkan hasil yang bervariasi dengan menggunakan pregabalin dibandingkan plasebo atau obat lainnya pada LBP.

 

Meta-analisis dilakukan dengan tujuan menjawab gap yang masih ada pada studi-studi sebelumnya dan untuk memberikan jawaban mengenai efikasi dan keamanan pregabalin terutama pada LBP non-bedah. Pencarian literatur dilakukan melalui PubMed, Scopus, dan Cochrane Library. Studi yang dimasukkan adalah studi komparatif pregabalin dibandingkan plasebo atau pereda nyeri lainnya, dan berfokus pada pasien dewasa dengan LBP. Pregabalin diberikan dengan dosis 150-600 mg/hari selama 4 minggu sampai kurang lebih 5 bulan.

 

Hasil dari meta-analisis ini yaitu: (n= 5000, 18 studi)

 

Kesimpulan:

Dari meta-analisis ini didapatkan bahwa pregabalin menunjukkan perbaikan bermakna dalam hal penurunan nyeri, gejala terkait kecemasan dan depresi, peningkatan kualitas hidup dan tidur, dalam terapi LBP neuropatik. Selain itu, pregabalin juga menunjukkan profil keamanan favorable.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Cordero-Garcia C, Sanchez-Raya J, Rodriguez-Araya TL, Lopez-Alarcon MD, Trillo-Calvo E, Balsalobre-Aznar J, et al. Efficacy and safety of pregabalin in the management of low back pain: a comprehensive meta-analysis. Front Pharmacol. 2025;16:1659531 doi: 10.3389/fphar.2025.1659531.


Share this article
Related Articles