Detail Article

Manfaat Penggunaan Maltodekstrin pada ERAS Anak

dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi
Jul 18
Share this article
9f455b00239994b81cf39a272e45c842.jpg
Updated 18/Jul/2025 .

Sejak tahun 2000, Indonesia telah mengembangkan dan secara bertahap menerapkan metode Enhanced Recovery After Surgery (ERAS). Metode ini merupakan pendekatan standar yang mengoptimalkan persiapan pra, peri, dan pasca-bedah untuk mengurangi stres pasca-bedah, mengurangi morbiditas, dan mempercepat penyembuhan pasien. Salah satu komponen protokol ERAS pra-bedah adalah pemberian diet karbohidrat cair (carbohydrate loading) 1 atau 2 jam sebelum pembedahan untuk mencegah stres metabolik akibat puasa yang terlalu lama.

Metode ERAS kini tidak hanya dapat diterapkan pada pasien dewasa, tetapi juga pada pasien pediatrik. Namun, pemberian loading karbohidrat cair atau ERAS belum diadopsi secara luas dalam bedah pediatrik karena data penelitian yang terbatas dan memerlukan pengembangan terkait dosis cairan karbohidrat yang aman bagi pediatrik, sehingga protokol ERAS pediatrik yang universal belum tersedia.

 

Tinjauan sistematis dilakukan untuk meninjau kembali semua penelitian tentang pemberian loading karbohidrat cair pra-operasi atau ERAS terhadap keamanan pemberiannya yang dilihat dari volume residu lambung pra-operasi (GRV/gastric residual volume) dan kadar glukosa pada pasien bedah anak pra-operasi dan pasca-operasi. Tinjauan bertujuan memberikan sintesis komprehensif terkait loading karbohidrat sebelum prosedur bedah terhadap GRV pra pembedahan dan kadar glukosa pra dan pasca-pembedahan pasien bedah pediatrik. Literatur yang digunakan diekstrasi dengan metode PRISMA, yaitu diidentifikasi dari database ScienceDirect, PubMed, SageJournal dan ProQuest menggunakan kata kunci yang ditentukan. Artikel diskrining dan dikaji apabila menggunakan sampel pasien bedah pediatrik, dan meruapakan penelitian acak tersamar ganda/randomized controlled trial (RCT) dan bersifat prospektif sesuai dengan model PICOs, yang terbit dari tahun 2014 sampai 2024.

 

Hasil analisisnya adalah:

· Terdapat 5 penelitian yang sesuai untuk kriteria analisis.

· Loading karbohidrat cair diberikan 1-2 jam sebelum prosedur bedah dilakukan. Dosis yang diberikan berkisar antara 5 mL/kgBB hingga 15 mL/kgBB dengan konsentrasi karbohidrat antara 10% dan 12,6% per 100-250 mL.

· Loading karbohidrat cair tidak meningkatkan risiko aspirasi pada paru. Nilai GRV pada pasien yang diberikan loading karbohidrat cair 1 atau 2 jam sebelum tindakan pembedahan tidak berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol (hampir tidak ditemukan adanya residu lambung), GRV terdeteksi hanya 0-12,7 mL

· Pemberian loading karbohidrat cair 1 atau 2 jam sebelum operasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kadar glukosa darah sebelum dan sesudah operasi atau masih dalam batas aman (<99 mg/dL). Namun, kadar glukosa darah sebelum operasi pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, tetapi kadar glukosa darah kelompok perlakuan tidak berbeda secara signifikan dan bahkan lebih rendah setelah operasi.


Kesimpulan:

Berdasarkan hasil tinjauan sistematis ini didapatkan bahwa pemberian loading karbohidrat cair sebelum prosedur bedah dapat meningkatkan hasil klinis pada pasien bedah anak, salah satunya adalah kadar glukosa darah pasca-operasi yang lebih stabil, sehingga menurunkan risiko infeksi pasca-operasi. Selain itu, pemberian loading karbohidrat cair 1 atau 2 jam sebelum operasi terbukti aman dan tidak meningkatkan risiko aspirasi paru. Loading karbohidrat dapat menjadi alternatif yang aman dan efektif untuk mempertahankan kondisi pasien yang optimal baik sebelum maupun sesudah pembedahan dan dapat membantu mengurangi durasi pemulihan dan rawat inap pasien bedah anak.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: Envato element)

Referensi:

Pranindyasari MN and  Harti LB.The effect of preoperative carbohydrate loading on pediatrics clinical conditions: Systematic Review. Aceh. Nutri. J. 2025;10(1): 204-15.


Share this article
Related Articles