
Konsumsi kedelai telah diketahui memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan, namun terdapat kekhawatiran akan adanya peningkatan kadar asam urat akibat konsumsi kacang kedelai. Pada penelitian meta-analisis dan tinjauan sistematis didapatkan bahwa kedelai dan produknya dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap asam urat serum. Produk kedelai dapat menjadi sumber protein berkualitas tinggi bagi pengidap hiperurisemia atau asam urat.
Penelitian meta-analisis dan tinjauan sistematis dilakukan bertujuan mengevaluasi efek asupan kedelai terhadap kadar asam urat plasma. Database PubMed, Embase, CNKI, dan Cochrane Library digunakan untuk mencari hubungan antara konsumsi kedelai, produk kedelai, protein kedelai, dan isoflavon kedelai pada kadar asam urat. Parameter utama yang dinilai dalam penelitian ini adalah konsentrasi asam urat serum atau plasma.
Hasilnya:
· Sebanyak 17 penelitian masuk kriteria untuk dianalisis.
· Analisis kualitatif dari tiga uji klinik menunjukkan bahwa efek akut dari konsumsi kedelai meningkatkan konsentrasi asam urat serum; namun, produk turunan kedelai, termasuk tahu, kue kembang tahu, dan stik tahu kering, tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan asam urat serum.
· Meta-analisis dari lima uji klinik jangka panjang (dari 10 data) mengungkapkan bahwa protein kedelai dan isoflavon kedelai tidak memiliki efek signifikan pada kadar asam urat.
· Sebaliknya, sebagian besar data epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi kedelai berbanding terbalik dengan kadar asam urat.
· Meta-analisis dari studi pada hewan mengungkapkan bahwa protein kedelai dan isoflavon kedelai secara signifikan mengurangi konsentrasi asam urat serum.
Kesimpulan:
Kedelai dan produknya dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap asam urat serum. Produk kedelai dapat menjadi sumber protein berkualitas tinggi bagi pengidap hiperurisemia atau asam urat. Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi ahli gizi dan tenaga kesehatan untuk mengubah paradigma negatif terkait konsumsi kedelai dan dampaknya terhadap kadar asam urat serum.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp - Freepik)
Referensi:
Duan Y, Qi Q, Liu Z, Zhang M and Liu H. Soy consumption and serum uric acid levels: A systematic review and meta-analysis. Front. Nutr.2022; 9:975718. doi: 10.3389/fnut.2022.975718.