Detail Article

Konsumsi Hewan Ternak yang Mati Karena Sakit Dapat Berbahaya Bagi Kesehatan, Hati-hati Antraks..!

dr. Dita Arccinirmala
Jul 14
Share this article
97aa456c4c7ba37ccf2c625d35e5cadf.jpg
Updated 14/Jul/2023 .

Merebaknya penyakit antraks yang menyerang sapi-sapi di Gunungkidul beberapa waktu lalu perlu diwaspadai. Anthrax atau antraks merupakan suatu penyakit zoonosis (ditularkan dari hewan ke manusia), yang disebabkan infeksi bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini menular dari hewan ternak seperti sapi atau kambing. ​

Penularan melalui kontak langsung dengan spora yang berada di tanah yang tak sengaja terhirup, mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi antraks, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi melalui luka di kulit. ​Walaupun termasuk penyakit yang jarang terjadi, antraks dapat berbahaya sehingga harus segera ditangani.​

 

Gejala Anthrax

Berdasarkan World Health Organization, penyakit antraks pada manusia terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan penularannya, yaitu antraks kulit (hampir 90% kasus), antraks gastrointestinal (saluran pencernaan) dan antraks pulmonum (saluran pernapasan).​

Tanda dan gejala antraks yang perlu diketahui:. ​

·            Antraks kulit: Lesi awalnya seperti digigit serangga. Kemudian berubah menjadi lentingan berisi cairan jernih, mongering, dan membentuk luka dalam (ulkus) kehitaman dan dikelilingi pembengkakan.​

·            Antraks pencernaan: nyeri perut, muntah, BAB cair disertai darah.​

·            Antraks pernapasan: gejala seperti flu, demam, nyeri otot, lemah, sakit tenggorokan, batuk kering, pilek, hingga sesak napas dan nyeri dada yang hebat.​

 

Pencegahan antraks

Antraks dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor penyebab penularannya seperti:​

·            Tidak mengonsumsi daging hewan ternak yang mendadak mati atau dicurigai terinfeksi antraks​

·            Memastikan bahwa daging telah dimasak hingga matang sebelum dimakan​

·            Memberikan vaksin antraks pada hewan ternak yang dimiliki​

·            Menggunakan alat pelindung ketika berinteraksi dengan hewan yang dicurigai sakit​

 

Untuk mencegah penularan, ada sejumlah gejala antraks pada hewan ternak yang perlu diwaspadai. Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian drh. Nuryani Zainuddin mengatakan gejala klinis antraks pada hewan berupa demam tinggi pada awal infeksi, gelisah, kesulitan bernapas, kejang, rebah, dan berujung kematian. Gejala lain yang biasa terjadi seperti perdarahan di lubang hidung dan mulut hewan. Tidak jarang hewan ternak mengalami kematian mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis.

Secara nasional Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengalokasikan kegiatan pencegahan antraks melalui penyediaan vaksin dan operasional sebanyak 96 ribu dosis setiap tahun termasuk tahun 2023.


Ada juga kegiatan pengamatan dan identifikasi penyakit antraks melalui surveilans dan pengambilan sampel untuk melakukan deteksi dini.


Referensi:

1.     Kementerian Kesehatan. Cegah antraks meluas, Kemenkes beri profilaksis kepada populasi berisiko [Internet]. 2023 Jul 06 [cited 2023 Jul 10]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230706/4843451/cegah-antraks-meluas-kemenkes-beri-profilaksis-kepada-populasi-berisiko/

2.     Putri, DI. 5 Gejala antraks ini wajib kamu tahu [Internet]. 2023 Jul 06 [cited 2023 Jul 10]. Available from: https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/5-gejala-antraks-ini-wajib-anda-tahu


Share this article
Related Articles