Kombinasi obat antiinflamasi nonsteroid/non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) dengan analgesik non-opioid secara umum telah digunakan dalam praktik klinis untuk pengobatan kondisi nyeri akut, seperti nyeri pasca-operasi dan pasca-trauma. Kombinasi analgesik non-opioid dengan dosis tetap parenteral siap pakai, termasuk NSAID dan paracetamol, dapat berperan penting dalam pengobatan nyeri dengan menggabungkan keunggulan analgesia multimodal dan parenteral dalam satu formulasi.
Analgesia multimodal melibatkan pemberian beberapa jenis analgesik dengan mekanisme kerja yang berbeda untuk memperoleh efek analgesik yang lebih baik dibandingkan yang diperoleh melalui pemberian analgesik tunggal. Hal ini dikarenakan potensi hubungan sinergis antar analgesik dalam kombinasi memungkinkan pengurangan dosis, dengan demikian menyebabkan lebih sedikit efek samping. Analgesia multimodal bertujuan untuk menghindari penggunaan opioid atau setidaknya mengurangi dosis opioid secara signifikan (efek opioid sparing). Selain itu, manfaat lain yang diperoleh berupa mobilisasi dan pemulangan pasien yang lebih dini, penurunan angka rawat inap kembali, dan peningkatan kepuasan pasien.
Analgesia multimodal telah direkomendasikan dalam berbagai pedoman manajemen nyeri seperti ASA, American Academy of Pain Medicine (AAPM), Orthopaedic Trauma Association (OTA), dan Doctors Without Borders (MSF), serta protokol ERAS. Berdasarkan pedoman ini, pendekatan multimodal menggunakan kombinasi NSAID dengan paracetamol dicantumkan sebagai rekomendasi kuat berdasarkan bukti yang berkualitas tinggi (strong recommendation with high-quality evidence).
Pemberian analgesik secara parenteral memungkinkan onset/mula kerja yang lebih cepat dan pemberian pada pasien yang tidak dapat mengonsumsi obat oral. Sebagai contoh, konsentrasi plasma maksimum yang dicapai setelah pemberian ibuprofen IV adalah dua kali lebih tinggi dan lebih cepat dibandingkan konsentrasi yang dicapai melalui rute oral (IV: 0,11 jam vs. oral: 1,5 jam). Selain itu, pemberian IV tampaknya kurang hepatotoksik dibandingkan rute oral karena tidak adanya fenomena lintas pertama. Contoh lainnya, tidak ada bukti hepatotoksisitas yang diamati setelah pemberian 5 g paracetamol melalui IV selama 24 jam pada orang yang sehat (dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan). Namun, jika dibandingkan dengan jalur pemberian obat
lainnya, biaya terkait penggunaan pemberian IV lebih tinggi. Pengembangan dan pembuatan sediaan analgesik IV juga lebih sulit. Sebagai contoh, kelarutan ibuprofen dan diclofenac yang buruk dalam air dapat berujung pada terciptanya produk yang tidak stabil, yang dapat menyebabkan pembentukan agregat dan emboli di pembuluh darah pasca-pemberian.
Hingga tahun 2023, kombinasi ibuprofen dan paracetamol merupakan kombinasi dosis tetap (KDT) analgesik parenteral unik yang tersedia di pasaran. KDT ini memberikan efek opioid sparing yang lebih besar bila dibandingkan dengan monoterapinya tanpa meningkatkan risiko efek samping. Selain itu, mengenai farmakokinetik kombinasi ini, penelitian melaporkan tidak adanya interaksi antara ibuprofen dan paracetamol selama pemberian oral atau IV. Meta-analisis melaporkan bahwa efikasi pereda nyeri ≥50% lebih signifikan dicapai dengan KDT ibuprofen dan paracetamol dibandingkan dengan plasebo (rasio risiko [RR] 2,60, interval kepercayaan 95% [CI] 2,11–3,20, p <0,00001) dan
mengurangi kebutuhan akan opioid (RR 0,51, 95% CI 0,37–0,71, p <0,0001).
Kesimpulan:
Dari hasil ini,disimpulkan bahwa kombinasi dosis tetap ibuprofen dan paracetamol efektif dalam pengobatan nyeri derajat sedang hingga berat pada orang dewasa pasca-pembedahan.
Gambar: Ilustrasi
Referensi:
1. Silva F, Costa G, Veiga F, Cardoso C, Paiva-Santos AC. Parenteral Ready-to-Use Fixed-Dose Combinations Including NSAIDs with Paracetamol or Metamizole for Multimodal Analgesia-Approved Products and Challenges. Pharmaceuticals (Basel). 2023;16(8):1084.
2. Abushanab D, Al-Badriyeh D. Efficacy and Safety of Ibuprofen Plus Paracetamol in a Fixed-Dose Combination for Acute Postoperative Pain in Adults: Meta-Analysis and a Trial Sequential Analysis. CNS Drugs. 2021;35(1):105-20.
3. Atkinson HC, Stanescu I, Frampton C, Salem II, Beasley CP, Robson R. Pharmacokinetics and Bioavailability of a Fixed- Dose Combination of Ibuprofen and Paracetamol after Intravenous and Oral Administration. Clin Drug Investig. 2015;35(10):625-32.
4. Martinez V, Beloeil H, Marret E, Fletcher D, Ravaud P, Trinquart L. Non-opioid analgesics in adults after major surgery: systematic review with network meta-analysis of randomized trials. Br J Anaesth. 2017;118(1):22-31.
5. Aitken P, Stanescu I, Playne R, Zhang J, Frampton CMA, Atkinson HC. An integrated safety analysis of combined acetaminophen and ibuprofen (Maxigesic ® /Combogesic®) in adults. J Pain Res. 2019;12:621-34.