Detail Article

Kombinasi Butylphthalide dan Citicoline Memperbaiki Kondisi Pasien Demensia Vaskular

dr. Hastarita Lawrenti
Sep 24
Share this article
65d376b2236f48178dd20639714f4197.jpg
Updated 23/Sep/2025 .

Demensia vaskular (VD) merupakan sekuele infark serebral, sindrom disfungsi memori, kognitif, dan perilaku. Respons inflamasi dan stres oksidatif yang diinduksi infark serebral dapat menyebabkan kerusakan berat terhadap sistem saraf, yang menjadi penyebab utama VD. Terapi klinis terkini untuk VD setelah infark serebral adalah berdasarkan prinsip pencegahan stroke, perbaikan fungsi kognitif, dan kontrol gejala psikoperilaku. 


Selain intervensi terhadap faktor risiko, terapi obat kombinasi memengaruhi pasien VD secara positif setelah infark serebral. Butylphthalide (BP) merupakan obat golongan baru anti-iskemik serebral yang dikembangkan di Cina, yang memiliki efek kuat dan efektif dalam terapi VD dengan efek samping ringan dan sering digunakan pada penyakit serebrovaskular klinis. Selain itu, vascular rehabilitation capsules (VRC) efektif digunakan untuk terapi VD dengan cara dilatasi pembuluh darah serebral. Sebaliknya, citicoline (COPC) juga sering digunakan untuk terapi VD, dapat meningkatkan respirasi sel otak, dan memperbaiki fungsi otak.

 

Suatu studi dilakukan untuk membandingkan efektivitas BP kombinasi dengan COPC dan VRC. Dalam studi ini, pasien VD setelah infark serebral mendapat terapi BP 0,2 g, 3 kali sehari oral, sebelum makan dan COPC 0,2 g, 3 kali sehari, oral, setelah makan, atau BP 0,2 g, 3 kali sehari oral, sebelum makan dan VRC 1,8 g, 3 kali sehari oral, setelah makan. Pasien pada kedua kelompok terapi mendapat terapi selama 1 bulan.

 

Hasil dari studi ini: (n= 98)

  • Setelah terapi, LOTCA (Loewenstein occupational therapy cognitive assessment, 0-100 poin; semakin tinggi, fungsi kognitif semakin baik) meningkat pada kedua kelompok dan lebih tinggi pada kelompok BP + COPC (p < 0,05), sedangkan NIHSS (National Institute of Health Stroke Scale, 0-42 poin; semakin tinggi, fungsi neurologi lebih buruk) menurun pada kelompok BP + COPC (p < 0,05).
  • NSE (neuron specific enolase), MDA (malondialdehyde), IL-1 (interleukin-1), CRP (C-reactive protein), dan TNF-α (tumor necrosis factor-α) menurun pada kedua kelompok sedangkan NGF (nerve growth factor), BDNF (brain-derived neurotrophic factor), dan SOD (superoxide dismutase) meningkat, dengan perubahan lebih bermakna pada kelompok BP + COPC (p < 0,05).
  • Hemodinamik serebral lebih favourable pada kelompok BP + COPC dibandingkan BP + VRC (p < 0,05).

 

Kesimpulan:

Dari studi ini didapatkan bahwa butylphthalide kombinasi dengan COPC menghasilkan perbaikan superior dalam fungsi neurologi pada pasien dengan demensia vaskular (VD) setelah infark serebral.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: shurkin son-Freepik)

Referensi:

Wu D, Pan J, Fang X, Chen Z. Comparison of the effects of citicoline and vascular rehabilitation capsules on neurotrophic and inflammatory factors in patients with cerebral infarction. J Med Biochem. 2025;44(4):724-30.


Share this article
Related Articles