Lupus nefritis merupakan penyakit ginjal yang disebabkan oleh lupus eritematosus sistemik (SLE atau lupus). Lupus merupakan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan organ tubuh sendiri. Penyakit ginjal yang disebabkan oleh lupus dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan dapat menyebabkan gagal ginjal.
Seringkali gejala pada lupus nefritis tidak selalu terlihat parah, namun penyakit ini merupakan masalah yang serius. Bagi banyak orang, gejala pertama yang terlihat adalah pembengkakan pada kaki. Pada kasus yang jarang, gejala pembengkakan terjadi di wajah atau tangan. Beberapa gejala lainnya dapat bervariasi pada setiap individu lain, termasuk:
- Peningkatan berat badan
- Hipertensi
- Urin berwarna gelap
- Urin berbusa
- Nokturia
Lupus nefritis memiliki 6 stadium. Semakin tinggi stadiumnya, semakin serius kondisi penyakitnya, meliputi:
- Stadium 1
- Kerusakan ginjal minimal
- Tidak terlihat gejala lainnya
- Stadium 2
- Adanya tanda kerusakan jelas pada ginjal
- Ditemukannya darah atau protein minimal dalam urin
- Stadium 3
- Lebih banyak kerusakan yang berjumlah kurang dari 50% pembuluh darah pada ginjal
- Semakin banyak darah atau protein dalam urin
- Kemungkinan hipertensi
- Stadium 4
- Kerusakan ginjal yang melebihi 50% pembuluh darah di ginjal
- Hematuria atau proteinuria
- Adanya kemungkinan darah tinggi
- Kemungkinan perlu hemodialisis karena ginjal berhenti bekerja dengan baik
- Stadium 5
- Penebalan secara difus pada membran basal glomerulus
- Hematuria atau proteinuria
- Kemungkinan darah tinggi
- Hemodialisis atau kemungkinan transplantasi ginjal
- Stadium 6
- Kerusakan sudah lebih dari 90% pembuluh darah utama pada ginjal
- Jika pengobatan memungkinkan, mungkin diperlukan dialisis atau transplantasi ginjal
- Gejala tambahan: hematuria atau proteinuria dan hipertensi
Diagnosis pada lupus nefritis ditegakkan berdasarkan riwayat medis sebelumnya, wawancara medis (anamnesis), pemeriksaan fisik dan evaluasi gejala yang dialami. Selain itu, dapat juga dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan urin, pemeriksaan darah, pemeriksaan radiologi seperti ultrasound, dan biopsi ginjal.
Pengobatan yang diberikan disesuaikan pada staidum lupus nefritis. Dikarenakan gejala dan derajat keparahan bervariasi setiap individunya, maka pengobatan yang diberikan disesuaikan untuk memenuhi keadaan setiap individu. Beberapa obat yang dapat diberikan, termasuk:
- Corticosteroid dan obat imunosupresif: Obat-obatan ini mencegah sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah ginjal
- Obat antihipertensi: ACE inhibitor dan angiotensin II receptor blockers (ARB) untuk membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi kehilangan protein
- Diuretik: Obat-obatan yang dapat membantu mengatasi edema. Diuretik juga dapat menurunkan tekanan darah
Selain obat-obatan, terdapat beberpa metode non-medikamentosa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal. Pada individu dengan lupus nefritis diharapkan dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
- Cukupi kebutuhan cairan harian
- Konsumsi makanan rendah garam, terutama jika memiliki hipertensi
- Tidak merokok dan minum alkohol
- Olahraga secara rutin
- Menjaga agar tekanan darah tetap stabil
- Kurangi kolesterol
Meskipun mayoritas memerlukan pengobatan atau cuci darah secara terus-menerus, pada individu yang menerima pengobatan lupus nefritis tepat waktu memiliki prognosis yang baik.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Envato)
Referensi:
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Lupus and Kidney Disease (Lupus Nephritis) [Internet]. 2017. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/lupus-nephritis
- Musa R, Brent LH, Qurie A. Lupus Nephritis. National Library of Medicine [Internet]. 2023 [cite: 2023 Okt 31]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499817/
- Dunkin MA. Lupus Nephritis. WebMD [Internet]. 2023. Available from: https://www.webmd.com/lupus/lupus-nephritis
