Berbagai negara di Asia Tenggara melaporkan adanya peningkatan kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus COVID-19 di Indonesia meningkat menjelang akhir tahun 2023. Sepanjang November 2023 ada penambahan 7-40 kasus konfirmasi COVID-19 per hari, dan pada awal Desember 2023, angkanya naik ke kisaran 100 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain varian XBB, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. Kasus COVID-19 kali ini didominasi oleh subvarian EG.5, yang merupakan turunan dari varian omicron dan masuk dalam kategori variants of interest (VOI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi dapat memengaruhi karakteristik klinis virus. Karakteristik dari subvarian ini adalah dapat menyebabkan peningkatan kasus dan menghindari dari kekebalan, sehingga lebih mudah menginfeksi, tetapi tidak ada perubahan tingkat keparahan. Secara umum, gejalanya serupa seperti demam tinggi, batuk, rhinorrhea, kehilangan penghidu dan pengecap.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19, baik dosis lengkap maupun booster. Pemberian vaksinasi untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan ataupun kematian akibat infeksi COVID-19. Jenis vaksin yang dapat digunakan oleh masyarakat adalah vaksin buatan dalam negeri, yaitu Inavac dan Indovac. Keduanya telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM, sehingga dipastikan aman, bermutu, dan berkhasiat.
Namun meskipun sudah vaksinasi, untuk memberikan perlindungan optimal dari penularan COVID-19, masyarakat tetap perlu menerapkan pola hidup sehat dan protokol kesehatan. Sebagai langkah pencegahan, beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Masyarakat yang sakit dan mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas, segera lakukan ke fasilitas pelayanan kesehatan ataupun tes COVID-19. Jika hasilnya positif, lakukan isolasi mandiri dan akses telemedisin setelah mendapatkan notifikasi dari Kemenkes
2. Gunakan masker saat sakit atau saat berada di kerumunan atau tempat umum yang berisiko
3. Lakukan cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir
4. Lengkapi vaksinasi sampai booster kedua
5. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga, istirahat cukup, dan tambahan suplemen vitamin jika diperlukan
6. Batasi waktu berada di ruangan tertutup dan ramai serta tunda bepergian ke daerah yang melaporkan lonjakan kasus COVID-19
Tetap waspada dan jaga kesehatan.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: rawpixel-Freepik)
Referensi:
1. Kementerian Kesehatan. Kasus COVID-19 melonjak lagi, yuk segera vaksinasi, gratis! [Internet]. 2023 Des 09 [cited 2023 Des 13]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20231209/4444414/kasus-covid-19-melonjak-lagi-yuk-segera-vaksinasi-gratis/
2.Kementerian Kesehatan. Waspada kasus COVID-19 melonjak, Kemenkes instruksikan Pemda dan Faskes siap siaga [Internet]. 2023 Des 13 [cited 2023 Des 13]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20231213/3544440/waspada-kasus-covid-19-melonjak-kemenkes-instruksikan-pemda-dan-faskes-siap-siaga/
3. Kementerian Kesehatan. Antisipasi COVID-19 jelang nataru, Kemenkes tekankan masyarakat lengkapi vaksinasi [Internet]. 2023 Des 11 [cited 2023 Des 13]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20231211/5744425/antisipasi-covid-19-jelang-nataru-kemenkes-tekankan-masyarakat-lengkapi-vaksinasi/
4. Burhan E. Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia Desember 2023. PB IDI.