Detail Article

Jenis Kopi yang Baik untuk Kesehatan Jantung

dr. Lyon Clement
Feb 17
Share this article
6adca23cfd9c1f12945d053d475c17ad.jpg
Updated 17/Feb/2023 .

Konsumsi kopi sehari-hari lazim dilakukan oleh banyak orang agar lebih fokus dan terjaga, atau sekedar merupakan minuman kesukaan. Namun, persepsi kesehatan mengenai kopi masih sering menuai kontroversi. Terdapat beberapa pandangan di masyarakat yang menilai kopi memberikan manfaat kesehatan yang buruk, terutama untuk jantung. Apakah kopi baik atau buruk untuk kesehatan? Adakah jenis kopi tertentu yang baik atau tidak baik? 


Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris mengungkap fakta yang sesungguhnya mengenai kopi. Tujuan penelitian adalah meneliti efek kopi terhadap aritmia, penyakit kardiovaskular, dan kematian. Penyakit kardiovaskular yang dinilai termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, dan stroke penyumbatan (iskemik). Penelitian ini terutama juga membandingkan kopi berkafein dan kopi yang tidak berkafein (decaffeinated/decaf).

 

Penelitian mengikutsertakan 449.563 subjek dengan usia 40-69 tahun di Inggris yang direkrut selama tahun 2006-2010. Di antara subjek tersebut, 100.510 subjek yang tidak mengonsumsi kopi diikutsertakan sebagai kontrol. Subjek diminta untuk mengisi kuesioner mengenai jenis kopi yang biasanya dikonsumsi dan frekuensi konsumsinya dalam sehari. Jenis kopi yang dikonsumsi adalah salah satu dari kopi instan, kopi bubuk (termasuk cappuccino atau kopi saring tanpa ampas), atau kopi decaf. Frekuensi konsumsi kopi dalam sehari dibagi menjadi 6 kategori, yaitu 0, <1, 1, 2-3, 4-5, dan >5 cangkir per hari. Periode pengamatan penelitian berlangsung hingga tahun 2021, di mana setiap kejadian aritmia, kejadian kardiovaskular, dan kematian didokumentasikan.

 

Minum Kopi Dibandingkan Tidak Minum Kopi

Berkaitan dengan aritmia, konsumsi 2-3 cangkir kopi per hari berhubungan dengan risiko aritmia secara keseluruhan yang paling rendah (HR=0,91; 95%CI=0,88-0,94, p<0,0001). Dengan analisis yang lebih spesifik berdasarkan jenis aritmia, risiko kejadian fibrilasi atrium (AF), atrial flutter, takikardia supraventrikular (SVT), takikardia ventrikular (VT), dan fibrilasi ventrikel paling rendah pada yang mengonsumsi 4-5 cangkir kopi per hari. Sementara itu, konsumsi kopi <1 cangkir per hari atau >5 cangkir per hari berhubungan dengan risiko aritmia yang setara dengan tidak mengonsumsinya.

Secara keseluruhan, konsumsi kopi hingga 5 cangkir per hari berhubungan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan yang tidak mengonsumsinya. Baik kejadian penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, maupun stroke iskemik paling rendah bagi yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi per harinya dengan penurunan risiko 11%, 17%, dan 16% secara berturut-turut pada ketiga kejadian kardiovaskular tersebut. Temuan ini juga konsisten dengan menurunnya kematian diamati pada yang mengonsumsi hingga 1-5 cangkir kopi sehari dibandingkan tidak mengonsumsinya, dengan kejadian kematian terendah pada yang mengonsumsi 2-3 cangkir kopi per hari.

 

Jenis Kopi yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Terdapat sedikit perbedaan hasil antara konsumsi kopi bubuk dan kopi instan dibandingkan kopi decaf. Konsumsi kopi bubuk dan kopi instan hingga 5 cangkir per hari berhubungan dengan penurunan kejadian aritmia, penyakit kardiovaskular, dan kematian. Risiko terendah untuk kejadian-kejadian tersebut ditemukan pada yang mengonsumsi 1-5 cangkir kopi bubuk atau 2-3 cangkir kopi instan per hari. Konsumsi kopi decaf juga menurunkan risiko kejadian kardiovaskular dan mortalitas kardiovaskular. Namun, tidak ada penurunan risiko aritmia yang diamati pada konsumsi kopi decaf. Hal ini menegaskan bahwa efek penurunan risiko aritmia yang diperoleh dengan mengonsumsi kopi bubuk dan kopi instan tidak dapat diperoleh dari kopi decaf.

 

Kesimpulan:

Konsumsi kopi instan, kopi bubuk, ataupun kopi decaf, terutama dengan frekuensi 2-3 cangkir per hari berhubungan dengan penurunan kejadian kardiovaskular dan mortalitas. Kopi yang mengandung kafein juga memberikan manfaat lain berupa penurunan risiko aritmia. Oleh karena itu, konsumsi semua jenis kopi dengan frekuensi yang tidak berlebihan justru dapat dianggap sebagai bagian dari hidup sehat.

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: stockking - Freepik)

Referensi:

Chieng D, Canovas R, Segan L, Sugumar H, Voskoboinik A, Prabhu S, et al. The impact of coffee subtypes on incident cardiovascular disease, arrhythmias, and mortality: long-term outcomes from the UK Biobank. Eur J Prev Cardiol. 2022; 00: 1-10.


Share this article
Related Articles