Rheumatoid arthritis (RA) adalah salah satu penyakit autoimun yang paling banyak terjadi. Diperkirakan ada sebanyak 17,6 juta pasien rheumatoid arthritis di dunia. Pada rheumatoid arthritis terbentuk antibodi yang beredar melalui sirkulasi darah yang dikenal dengan nama rheumatoid factor. Rheumatoid factor menumpuk pada sendi, merangsang reaksi inflamasi, sehingga mengakibatkan gejala nyeri dan pembengkakan sendi.
Dr. Toth dan tim dari Hungaria melakukan sebuah meta-analisis yang dipublikasi di International Journal of Molecular Sciences, tahun 2022, yang mengevaluasi efikasi obat-obatan Janus Kinase Inhibitor (tofacitinib, upadacitinib, filgotinib) dari 50 RCT (24 ribu subjek). Ada 3 perbandingan efektivitas utama yang dievaluasi dalam meta-analisis ini, yaitu: Janus-Kinase vs placebo, Janus-Kinase vs methotrexate, dan Janus-Kinase vs obat biologi.
Hasilnya, didapatkan bahwa:
1. Janus-Kinase inhibitor lebih efektif dari plasebo untuk semua parameter efikasi.
2. Janus-Kinase inhibitor lebih efektif dari methotrexate untuk 9 dari 11 parameter efikasi, dan tidak berbeda bermakna untuk 2 dari 11 parameter efikasi.
3. Janus-Kinase inhibitor lebih efektif dari methotrexate untuk 13 dari 19 parameter efikasi, dan tidak berbeda bermakna untuk dari 6 dari 19 parameter efikasi.
Kesimpulan:
Meta-analisis ini menyimpulkan bahwa pengobatan Janus-Kinase inhibitor efektif untuk memperbaiki gejala rheumatoid arthritis.
Gambar: Ilustrasi (Foto oleh jcomp - www.freepik.com)
Referensi:
Tóth L, Juhász MF, Szabó L, Abada A, Kiss F, Hegyi P, et al. Janus kinase inhibitors improve disease activity and patient-reported outcomes in rheumatoid arthritis: A systematic review and meta-analysis of 24,135 patients. Int J Mol Sci. 2022;23:1246.