Detail Article

International Epilepsy Day 2024: Milestones on My Epilepsy Journey

dr. Dita Arccinirmala
Feb 12
Share this article
ce180bcd6867ca5f7f9781aa081c74be.jpg
Updated 16/Feb/2024 .

Hari Epilepsi Internasional yang diperingati pada 12 Februari 2024 merupakan acara global untuk meningkatkan kesadaran tentang epilepsi, gangguan neurologis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Peringatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, mengurangi stigma, dan memberikan dukungan kepada penderita epilepsi dan keluarganya.

Epilepsi merupakan penyakit kronis pada otak yang memiliki angka kejadian tinggi, khususnya di negara berkembang. Epilepsi juga dikenal dengan sebutan ayan yang memiliki ciri khas berupa kejang kambuhan yang seringnya muncul tanpa pencetus, penyakit ini terjadi karena adanya gangguan sistem saraf pusat (neurologis) yang menyebabkan kejang atau terkadang kehilangan kesadaran. Penyakit epilepsi bisa menyerang segala usia, baik bayi, anak, maupun orang dewasa.


Pada penderita epilepsi, kejang bisa terjadi lebih dari sekali atau berulang-ulang di waktu yang sama atau di waktu berbeda, bahkan bisa menyebabkan kejang di saat tidur, ini terjadi karena adanya perubahan fase tubuh dari bangun tidur yang memicu aktivitas tidak normal pada otak.


Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terkena epilepsi antara lain usia, umumnya dialami oleh usia anak-anak dan lanjut usia. Genetik riwayat kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga, cedera pada kepala, stroke dan penyakit vaskular, demensia, infeksi otak, dan riwayat kejang di masa kecil yang disebabkan oleh demam tinggi, pada kondisi ini anak lebih rentan mengalami epilepsi.


Sebagian besar epilepsi dapat diobati, sebagian pasien tidak dapat bebas kejang meskipun sudah diobati. Pada beberapa kasus, pengobatan epilepsi ditujukan untuk mencegah berulangnya bangkitan/kejang, mengontrol bangkitan/kejang, dan memperbaiki kualitas hidup penderita epilepsi. Penggunaan obat anti-epilepsi jangka panjang cukup aman karena selama minum obat, dokter akan melakukan pemantauan efek samping, pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati dan fungsi ginjal.


Hal yang perlu dilakukan jika ada keluarga atau penderita yang kejang:

  1. Tetap tenang dan dampingi penderita
  2. Jauhkan dari benda-benda berbahaya
  3. Jangan menahan gerakan penderita saat kejang
  4. Jangan letakkan apapun di mulut penderita saat kejang
  5. Longgarkan segala sesuatu yang melingkari leher, misalnya kerah baju
  6. Perlahan miringkan penderita pada saat serangan kejang berhenti untuk mengalirkan ludah dan cairan mulut keluar dan jaga jalan napas tetap bersih
  7. Setelah serangan kejang, ajak penderita berbicara, jangan tinggalkan sebelum kesadarannya pulih
  8. Panggil tenaga kesehatan atau bawa ke fasilitas kesehatan jika kejang berlangsung lama lebih dari 5 menit, kesadaran tidak membaik, kejang berulang tanpa pulihnya kesadaran di antara kejang, perasaan bingung berlangsung lebih dari 1 jam, jika merupakan kejang pertama atau penderita mengalami trauma atau luka


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

1. International Epilepsy Day 2024 [Internet]. 2024. Available from: https://www.awarenessdays.com/awareness-days-calendar/international-epilepsy-day-2024/

2. Kementerian Kesehatan. Mari kenali gejala epilepsi [Internet]. 2022 Jun [cited 2024 Feb 12]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/71/mari-kenali-gejala-epilepsi

3. Kementerian Kesehatan. Apakah Epilepsi dapat Diobati? [Internet]. 2024 Jan 08 [cited 2024 Feb 12]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3086/apakah-epilepsi-dapat-diobati

Share this article
Related Articles