Detail Article

Injeksi Botox A secara Signifikan Meredakan Nyeri dan Gejala Spastisitas pada Hemifacial Pain

dr. Lupita WIjaya
Jan 05
Share this article
716f45c6741a91cdeb4cbd9a3e5ab46c.jpg
Updated 05/Jan/2021 .

Dari studi didapatkan bahwa pemberian injeksi 50 U Botox A (dosis 6 U per titik injeksi di area TMJ/Temporomandibular Junction) secara signifikan meredakan nyeri kepala dan otot masseter, memperbaiki mulut menjadi dapat dibuka hingga 35 mm, dan menurunkan durasi clicking pada sendi rahang.


Temporomandibular disorders (TMD) merupakan gangguan neuromuskuler dan termasuk dalam jenis hemifacial pain, yang bercirikan tanda dan gejala berupa nyeri sekitar wajah, sendi rahang dan otot masseter/ mengunyah (dekat pelipis), clicking/ bunyi klik dan kekakuan pada sendi rahang, sulit membuka mulut dan rahang, sulit mengunyah (kaku/spasme otot masseter) dan sakit kepala/pusing. TMD disebabkan oleh hiperaktivitas otot masseter, disfungsi sendi rahang, ataupun keduanya. Penyebabnya belum diketahui secara jelas.


Toksin botulinum tipe A mampu membuat relaksasi otot masseter dan menurunkan respons nyeri pada wajah, sendi rahang dan otot, dengan cara memotong kompleks protein SNARE-25 pada ujung saraf presinaps agar tidak terjadi pelepasan neurotransmitter asetilkolin, sehingga intensitas kontraksi otot menurun atau hilang. Sedangkan, untuk menahan nyerinya, Botox A akan menghambat neurotransmitter lainnya yaitu substansi P, CGRP dan glutamat.


Studi yang dilakukan Ali MR, et al, uji kohort retrospektif, pada 60 pasien usia 20-49 tahun dengan hemifacial pain derajat berat (TMD/Temporomandibular Disorders), dengan gejala tidak bisa membuka mulut, sangat nyeri pada kepala dan otot masseter, serta clicking pada sendi rahang. Dibagi dalam kedua kelompok, yaitu kelompok I (n:30) diberikan injeksi Botox A 50 U (dosis 6 U per titik injeksi, sekitar 3-5 titik injeksi di area TMJ/Temporomandibular Joint) dan medikasi berupa Myogesic 500 mg, Ibuprofen 500 mg, Paracetamol 500 mg; sedangkan kelompok II (n:30) hanya diberikan medikasinya yakni Myogesic 500 mg, Ibuprofen 500 mg, Paracetamol 500 mg. Follow up tanda dan gejala dilakukan segera setelah injeksi, minggu ke-2 dan bulan ke-6 post injeksi.


Hasilnya, segera setelah injeksi Botox A, pasien yang tadinya hanya bisa menunjukkan raut wajahnya saat nyeri sekali, sudah dapat mengatakan nyerinya berkurang dan menghilang di minggu ke-2 dan bulan ke-6; kemudian sudah dapat membuka mulut sebesar 35 mm hingga 44 mm di bulan ke-6; durasi clicking pada sendi rahang menurun menjadi 20 detik hingga menuju 5 detik di bulan ke-6; serta nyeri otot masseter yang sudah menurun dan menetap hingga bulan ke-6. Nilai P<0,05.


Studi ini menyimpulkan bahwa pemberian injeksi 50 U Botox A (dosis 6 U per titik injeksi di area TMJ/Temporomandibular Junction) pada 30 pasien dengan TMD sangat nyeri, secara signifikan meredakan rasa nyeri kepala dan otot masseter, memperbaiki mulut menjadi dapat dibuka hingga 35 mm, dan menurunkan durasi clicking pada sendi rahang. Perubahan ini terjadi segera setelah injeksi dan bertahan hingga bulan ke-6 post injeksi, dengan nilai P<0,05.


Silakan baca juga: Lanzox, berisi toksin botulinum tipe A 50 U dan 100 U.

Image : Ilustrasi

Referensi:

1.     Ali MR, Abdulkareem EH. Efficiency of BTX-A in the alleviation of hemifacial pain. J Int Dent Med Res. 2020; 13(1): 321-6.

2.     Santhosh KMP. The emerging role of botulinum toxin in the treatment of orofacial disorders: Literature update. Asian J Pharm Clin Res. 2017; 10(9): 21-9.

Share this article
Related Articles