Acne, atau yang dikenal dengan istilah jerawat, merupakan penyakit peradangan kelenjar pilosebasea yang biasanya dialami oleh remaja dan dewasa muda. Penyebabnya antara lain produksi minyak berlebih, hiperkeratinisasi folikel, kolonisasi bakteri P. acnes dan peradangan/inflamasi. Vitamin A banyak digunakan sebagai terapi dengan mengukur retinol binding protein. Selain itu, kadar zinc juga sering didapatkan rendah tergantung pada keparahan acne. Didapatkan penurunan kadar vitamin A, vitamin E, dan zinc pada pasien dengan jerawat.
Vitamin A merupakan vitamin larut lemak esensial yang bermanfaat untuk penglihatan, pembentukan sel darah, pertumbuhan embrio, sistem imun, dsb. Selain itu, vitamin A juga bermanfaat untuk integritas dan diferensiasi kulit. Vitamin E dikenal bermanfaat untuk membran biologis dari radikal bebas. Radikal bebas diproduksi ketika tubuh terpajan faktor-faktor lingkungan seperti makanan, rokok, dan radiasi ion. Zinc bermanfaat untuk menghambat kemotaksis leukosit dan proliferasi bakteri P.acnes, serta meningkatkan kemampuan fagosit dari sel natural killer dan granulosit. Efek anti-inflamasi dari zinc adalah dengan menurunkan produksi dan modulasi TNF-alfa dan IL-6.
Penelitian dilakukan pada 94 pasien dengan jerawat dan 56 pasien kontrol yang tidak menjalani terapi apapun dan tidak memiliki riwayat keluarga dengan jerawat. Dilakukan pemeriksaan menggunakan sampel darah vena setelah puasa 12-14 jam dan didapatkan hasil bahwa kadar vitamin E, A, dan zinc pada kelompok jerawat lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,001). Kombinasi terapi jerawat menggunakan vitamin A dan E oral dilaporkan dapat memberikan hasil sinergis dengan merangsang terjadinya keratinisasi. Terdapat korelasi keparahan jerawat dan kadar vitamin E dalam darah. Penelitian Weimar, et al, juga melaporkan bahwa zinc bermanfaat untuk jerawat tipe pustule.
Kesimpulan: Didapatkan penurunan kadar vitamin A, vitamin E, dan zinc pada pasien dengan jerawat. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan memperbanyak makanan yang mengandung vitamin A, E, dan zinc atau jika perlu dapat ditambahkan berupa suplemen. (dr. Angeline F.)
Image : Ilustrasi
Referensi:
1. Cervantes J, Eber AE, Perper M, Nascimento VM, Nouri K, Keri JE. The role of zinc in the treatment of acne: A review of the literature. Dermatologic Therapy. 2018;31:e12576.
2. Zaenglein AL, Pathy AL, Schlosser BJ, Alikhan A, Baldwin HE, Berson DS, et.al. Guidelines of care for the management of acne vulgaris. Journal of the American Academy of Dermatology 2016;74:945–73.
3. Dreno, B., Amblard, P., Agache, P., Sirot, S., & Litoux, P. Low doses of zinc gluconate for inflammatory acne. Acta Dermato-Venereologica. 1989;69: 541–3
4. Schachner, L., Pestana, A., & Kittles, C. A clinical trial comparing the safety and efficacy of a topical erythromycin-zinc formulation with a topical clindamycin formulation. Journal of the American Academy of Dermatology.1990. 22, 489–95.