Detail Article

Gagal Ginjal Akut dan Kronik: Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana

dr. Vivian Keung
Okt 06
Share this article
b853c2fb38174d7ff519173637a28a73.jpg
Updated 05/Okt/2023 .

Ginjal atau renal merupakan organ vital yang berfungsi sebagai organ ekskresi, berbentuk seperti kacang dan terletak di bagian belakang abdomen, lebih tepatnya ginjal di bagian kanan dan kiri tulang vertebra, di bawah hepar dan limpa. Ginjal memiliki peran memfiltrasi darah dengan membuang zat sisa yang dijadikan urin. Selain itu, ginjal memproduksi hormon yang membantu regulasi tekanan darah, memproduksi eritrosit, dan menjaga kesehatan tulang, serta meregulasi volume elektrolit dalam tubuh. 

Gagal ginjal diartikan sebagai ketidakmampuan ginjal untuk melakukan perannya, salah satunya dalam hal ekskresi zat sisa tubuh, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan zat sisa di tubuh.

 

Gagal ginjal dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

  • Acute Kidney Injury atau Gagal Ginjal Akut

Acute kidney injury (AKI) adalah penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (dalam hitungan jam hingga hari) dan biasanya bersifat reversibel. Berdasarkan kriteria Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) tahun 2012, diagnosis AKI dapat ditegakkan dengan salah satu kriteria di bawah ini:

  • Peningkatan kreatinin sebanyak 0,3 mg/dL dalam 48 jam
  • Peningkatan kadar kreatinin 1,5 kali lipat dari normal dalam 7 hari, atau
  • Volume urin kurang dari 0,5 mL/kg per jam dalam kurun waktu 6 jam
  • Chronic Kidney Disease atau Gagal Ginjal Kronik

Chronic kidney disease (CKD) didefinisikan sebagai gangguan fungsi ginjal yang menetap. CKD ditandai dengan peningkatan serum kreatinin secara tidak normal selama lebih dari 3 bulan atau laju filtrasi glomerulus (GFR) kurang dari 60 mL per menit/1,73 m2.

Pada CKD, terdapat beberapa stadium berdasarkan laju filtrasi glomerulus (GFR):

  • Stadium 1: ≥90
  • Stadium 2: 60 - 89
  • Stadium 3: 30 - 59
  • Stadium 4: 15 - 29
  • Stadium 5: <15

Pada kondisi di mana seorang pasien memerlukan transplantasi ginjal, maka kondisi ini disebut dengan end-stage renal disease (ESRD) atau gagal ginjal stadium akhir.

 

Gagal ginjal, baik akut maupun kronik, disebabkan oleh beberapa penyebab. Pada gagal ginjal akut, penyebabnya bervariasi, yang dibagi menjadi:

  • Pre-renal: Gangguan aliran darah ke ginjal, seperti gangguan alirah darah yang disebabkan dehidrasi atau perdarahan hebat,
  • Intra-renal: Gangguan pada ginjal, seperti glomerulonefritis,
  • Post-renal: Prostat yang membesar, tumor pelvis, dan batu ginjal.

 

Sedangkan pada gagal ginjal kronik disebabkan oleh beberapa penyebab, seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi, glomerulonefritis, penyakit ginjal polikistik, renal vascular diseases, batu ginjal atau obstruksi pada saluran kemih, refluks vesiko ureter, pielonefritis, dan lainnya.

 

Gejala pada gagal ginjal dibagi berdasarkan akut dan kronik. Pada gagal ginjal akut beberapa gejala yang dialami adalah, diare, dehidrasi, jarang buang air kecil (BAK), pusing, dan merasa sakit. Sedangkan pada gagal ginjal kronik, gejala yang dialami di stadium awal biasanya tidak ada. Gejala akan mulai muncul pada stadium-stadium lanjut, seperti penurunan berat badan dan napsu makan, pembengkakan pergelangan kaki, kaki atau tangan, sesak napas, kelelahan, hematuria, insomnia, kram otot, nyeri kepala, peningkatan keinginan untuk BAK, kulit terasa gatal, dan disfungsi erektil pada pria.

 

Pengobatan pada AKI diberikan berdasarkan penyebab penyerta dan tingkat keparahannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Meningkatkan asupan cairan
  • Penggunaan antibiotik jika adanya infeksi
  • Berhenti menggunakan obat tertentu jika diperlukan
  • Penggunaan kateter urin

Sedangkan untuk CKD, pengobatan yang diberikan adalah untuk meringankan gejala dan mencegahnya bertambah parah. Pengobatan yang dilakukan berdasarkan tingkat keparahannya. Pengobatan utamanya adalah:

  • Perubahan gaya hidup
  • Pemberian obat yang sesuai dengan penyebab terjadinya CKD, seperti hipertensi
  • Hemodialisis atau cuci darah
  • Transplantasi ginjal

 

Untuk menjaga kesehatan ginjal, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai berikut:

  • Olahraga secara rutin
  • Konsumsi makanan sehat
  • Menjaga kadar glukosa
  • Menjaga tekanan darah stabil
  • Kurangi konsumsi natrium
  • Konsumsi air yang cukup
  • Berhenti merokok dan alkohol
  • Mengontrol penyakit yang dimiliki dengan rutin minum obat, seperti pada hipertensi, diabetes melitus, dan lainnya

 

Kesimpulan:

Ginjal adalah organ vital yang berfungsi sebagai organ ekskresi, berbentuk seperti kacang, berada di bagian belakang abdomen. Gagal ginjal yang terjadi akan menyebabkan penumpukan zat sisa dalam tubuh karena ginjal tidak dapat berfungsi sesuai dengan perannya. Gagal ginjal dibagi menjadi dua tipe dan penyebabnya beragam pada setiap tipe. Gejala dan pengobatan gagal ginjal sesuai dengan setiap tipenya, akut dan kronik. Maka dari itu, selalu jaga kesehatan ginjal dengan memastikan tubuh tetap terhidrasi, periksakan diri jika ada keluhan, minum yang cukup per harinya, jika memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, kolesterol dan lainnya, patuhi anjuran pengobatan.

 

Gambar: Ilustrasi (Sumber: Envato)

Referensi:

  • National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Your Kidneys and How They Work [Internet]. 2018 Jun. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/kidneys-how-they-work
  • Bindroo S, Rodriguez BS, Challa HJ. Renal Failure. National Library of Medicine [Internet]. Treasure Island: StatPearls Publishing. 2023 Aug 8. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519012/
  • National Health Service UK. Acute Kidney Injury [Internet]. 2022 Sep 08. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/acute-kidney-injury/
  • National Health Service UK. Chronic Kidney Disease [Internet]. 2023 Mar 22. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/kidney-disease/


Share this article
Related Articles