Age-related macular degeneration (AMD) adalah penyakit mata degeneratif yang progresif seiring bertambahnya usia. Derajat keparahan AMD dibagi menjadi 2, yaitu dry AMD dengan gejala ringan – sedang dan wet AMD dengan gejala lebih berat. Anti-VEGF (vascular endothelial growth factor) telah disetujui untuk indikasi wet AMD, namun belum disetujui untuk indikasi dry AMD.
Pegvetacoplan adalah obat baru yang diduga dapat bermanfaat untuk menghambat progresivitas kerusakan mata berupa geographic atrophy pada dry AMD, dengan cara menghambat complement C3. Pada tanggal 17 Februari 2023, FDA memberikan persetujuan pegcetacoplan injection, dengan pengunaan secara intravitreal untuk pengobatan geographic atrophy secondary to age-related macular degeneration.
Persetujuan ini diberikan berdasarkan data dari 2 uji klinik fase 3: OAKS dan DERBY, yang mengevaluasi efektivitas pegcetacoplan untuk menghambat progresi geographic atrophy pada pasien dry AMD. Sebanyak 1.258 pasien ikut serta pada uji klinik OAKS dan DERBY. Populasi terdiri dari 614 pasien di OAKS (202 menerima pegcetacoplan setiap bulan, 205 pegcetacoplan setiap 2 bulan, dan 207 sham/kontrol) dan 597 pasien di DERBY (201 menerima pegcetacoplan setiap bulan, 201 pegcetacoplan setiap 2 bulan, dan 195 sham/kontrol).
Dalam OAKS, pegcetacoplan setiap bulan dan pegcetacoplan setiap 2 bulan secara signifikan memperlambat pertumbuhan lesi atrofi geografis sebesar 21% (absolute difference in least-squares mean -0,41 mm2, 95% CI -0,64 hingga -0,18; p=0,0004) dan 16% (-0,32 mm2, -0,54 hingga -0,09; p=0,0055), masing-masing, dibandingkan dengan sham/kontrol pada 12 bulan.
Dalam DERBY, pegcetacoplan setiap bulan dan pegcetacoplan setiap dua bulan memperlambat pertumbuhan lesi atrofi geografis, meskipun tidak mencapai signifikansi, sebesar 12% (-0,23 mm2, -0,47 hingga 0,01; p=0,062) dan 11 % (-0,21 mm2, -0,44 hingga 0,03; p=0,085), masing-masing dibandingkan dengan palsu pada 12 bulan.
Pada usia 24 bulan, pegcetacoplan bulanan dan pegcetacoplan setiap dua bulan memperlambat pertumbuhan lesi atrofi geografis sebesar 22% (-0,90 mm2, -1,30 hingga -0,50; p<0,0001) dan 18% (-0,74 mm2, -1,13 hingga -0,36; p=0,0002) di OAKS, dan sebesar 19% (-0,75 mm2, -1,15 hingga -0,34; p=0,0004) dan 16 % (-0,63 mm2, -1,05 hingga -0·22; p=0,0030) masing-masing dalam DERBY, dibandingkan dengan sham/kontrol.
Kesimpulan:
FDA telah memberikan persetujuan pegcetacoplan untuk indikasi geographic atrophy secondary to age-related macular degeneration (AMD), karena efektif untuk menghambat progresi geographic atrophy secara bermakna pada AMD.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: Pexels)
Referensi:
Heier JS, Lad EM, Holz FG, Rosenfeld PJ, Guymer RH, Boyer D, et al; OAKS and DERBY study investigators. Pegcetacoplan for the treatment of geographic atrophy secondary to age-related macular degeneration (OAKS and DERBY): Two multicentre, randomised, double-masked, sham-controlled, phase 3 trials. Lancet 2023 Oct 21;402(10411):1434-48.