Detail Article

Evaluasi Budesonide-Formoterol untuk Terapi Maintenance dan Reliever Tunggal (SMART) pada Pasien Asma yang Tidak Terkontrol

dr. Johan Indra Lukito
Jul 19
Share this article
cfea1a5dc5caec1f69750515dd57debb.jpg
Updated 19/Jul/2022 .

The Global Initiative for Asthma (GINA) merekomendasikan 2 alternatif pengobatan untuk pasien asma yang menerima pengobatan pada langkah 3 sampai 5, yaitu terapi tunggal kortikosteroid inhalasi-formoterol sebagai pemeliharaan dan pereda/single inhaler combination inhaled corticosteroid (ICS)–formoterol as both maintenance and reliever (SMART) atau kortikosteroid inhalasi (ICS)-long-acting β2-agonist (LABA) sebagai pemeliharaan ditambah short-acting β2- agonist (SABA) sebagai pereda.

Meta-analisis bertujuan untuk menilai apakah peralihan ke SMART dengan budesonide-formoterol terkait dengan waktu yang lebih lama untuk timbulnya eksaserbasi asma berat pertama dibandingkan dengan menggunakan ICS-LABA (mencakup budesonide-formoterol, fluticasone- salmeterol) untuk pemeliharaan ditambah SABA (mencakup salbutamol, terbutaline) atau formoterol sebagai pereda pada pasien dengan asma yang tidak terkontrol.

 

Meta-analisis melibatkan penelitian dengan durasi minimal 24 minggu yang melaporkan data dasar tentang langkah pengobatan GINA, status kontrol asma, dan ukuran efikasi eksaserbasi parah.

Pasien yang dilibatkan adalah dewasa dan remaja dengan asma dan nilai awal Asthma Control Questionnaire (ACQ) versi 5 item adalah 1,5 atau lebih tinggi. Hasil utama adalah waktu untuk timbulnya eksaserbasi asma berat pertama yang terkait dengan setiap pengobatan

 

Hasil

· Total 4863 pasien dilibatkan (3034 [62,4%] perempuan; rata-rata usia [SD]: 39,8 [16,3] tahun). 

· Peralihan pasien dengan asma yang tidak terkontrol pada GINA langkah 3 (n = 1950) ke SMART pada langkah 3 atau 4 dikaitkan dengan waktu yang lebih lama untuk timbulnya eksaserbasi asma berat pertama, dengan penurunan risiko 29% dibandingkan dengan peningkatan ke langkah 4 menggunakan ICS-LABA ditambah SABA (hazard ratio: 0,71; 95% CI: 0,52-0,97).

· Untuk pasien dengan asma yang tidak terkontrol pada GINA langkah 3 dan langkah 4 (n =2913), beralih ke SMART dikaitkan dengan waktu yang lebih lama untuk timbulnya eksaserbasi asma berat pertama dan 30% penurunan risiko dibandingkan dengan tetap menggunakan ICS-LABA ditambah SABA pada langkah pengobatan yang sama (rasio bahaya, 0,70; 95% CI, 0,58-0,85).

 

Kesimpulan

Untuk pasien dengan asma yang tidak terkontrol, SMART dikaitkan dengan waktu yang lebih lama untuk timbulnya eksaserbasi asma berat pertama dibandingkan dengan peningkatan atau melanjutkan dari langkah GINA dengan ICS-LABA sebagai maintenance ditambah SABA sebagai reliever. Temuan ini menunjukkan bahwa jika orang dewasa atau remaja yang menerima pengobatan di GINA langkah 3 atau 4 memiliki asma yang tidak terkontrol, lebih baik untuk beralih ke rejimen SMART daripada meningkatkan atau melanjutkan langkah pengobatan GINA dengan ICS-LABA sebagai maintenance ditambah SABA sebagai reliever.

 


Gambar: Ilustrasi

Referensi:

Beasley R, Harrison T, Peterson S, Gustafson P, Hamblin A, Bengtsson T, et al. Evaluation of Budesonide-Formoterol for Maintenance and Reliever Therapy Among Patients With Poorly Controlled Asthma: A Systematic Review and Meta-analysis. JAMA Netw Open. 2022 Mar 1;5(3):e220615

Share this article
Related Articles