
Kehilangan protein-energi adalah kondisi gangguan metabolik dan nutrisi pada penyakit ginjal kronik (PGK) dan merupakan komorbiditas umum pada 75% pasien yang menjalani terapi hemodialisis (HD). Kondisi ini ditandai dengan deplesi progresif cadangan protein dan energi, serta terkait dengan kualitas hidup yang buruk, komplikasi, dan risiko mortalitas yang meningkat pada pasien HD.
Pedoman nutrisi dari Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) merekomendasikan asupan energi 30–35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,2 g/kgBB/hari untuk pasien HD. Namun, karena pembatasan diet, keterbatasan ekonomi, dan anoreksia, banyak pasien yang sulit mematuhi rekomendasi ini. Oleh karena itu, intervensi gizi tambahan diperlukan untuk membantu pasien HD mencapai target gizi protein dan energi.
Studi retrospektif dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi efek suplemen nutrisi oral (oral nutrition supplement/ONS) pada berbagai parameter nutrisi pada pasien HD berdasarkan hipotesis bahwa konsumsi harian ONS dapat meningkatkan atau mencegah penurunan lebih lanjut status nutrisi pasien. Studi ini dirancang untuk menentukan efek ONS pada penanda nutrisi biokimia dan antropometri pada pasien yang kekurangan gizi.
Sejumlah 34 pasien (usia >18 tahun, konsentrasi albumin serum <35 gm/L dan/atau kehilangan berat badan kering ≥5% dalam 3 bulan terakhir) yang menerima ONS selama 2 bulan (setiap hari pasien diberi 1 kali saji ONS dengan kandungan kalori 249 kkal dan protein 9,1 gram; adapun sumber protein menggunakan whey protein yang memiliki keunggulan kandungan elektrolitnya yang lebih rendah dibandingkan protein yang diambil dari sumber makanan), dilakukan pengukuran laboratorium dan antropometri sebelum memulai konsumsi ONS dan setelah 2 bulan konsumsi secara berkelanjutan. Penanda biokimia (albumin, ferritin, dan asam urat), pengukuran antropometri, indeks massa tubuh (IMT), berat kering (DW/dry weight), dan perubahan berat badan antar-dialisis dianalisis secara statistik menggunakan perangkat lunak SPSS, dan uji t berpasangan digunakan untuk membandingkan perubahan nilai-nilai tersebut.
Hasil analisis setelah 2 bulan adalah:
· Setelah pemberian ONS selama hemodialisis, terdapat peningkatan signifikan pada konsentrasi albumin serum dari 30,6 (± 3,5) gm/L pada baseline menjadi 31,9 (± 4,1) gm/L setelah 2 bulan (p = 0,038).
· Adanya perubahan berat badan antar hemodialisis dari 2,2 (± 0,91) kg pada baseline menjadi 2,6 (± 1,2) kg (p = 0,033).
· Penanada biokimia lainnya seperti ferritin, asam urat, dan pengukuran antropometri (IMT dan DW) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan selama studi.
Kesimpulan:
Dari studi ini didapatkan bahwa strategi pengobatan dengan memberikan suplemen nutrisi oral (ONS) dapat menjadi terapi yang efektif untuk pasien HD dengan malnutrisi dan mungkin memiliki efek bermanfaat terhadap kehilangan otot akibat katabolisme selama proses hemodialisis.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: pexels)
Referensi:
Ghazo J, Al Saadi RK, Al Aljaffali RM, Qudaisat AM, Manlungat, RJ, et al. The effects of oral protein supplementation on nutritional status in malnourished hemodialysis patients. A retrospective study. World J Adv Res and Rev 2025; 25 (2):1358-65. ISSN 2581-9615