Detail Article

Dampak Negatif Resistansi Antimikroba

dr. Vivian Keung
Nov 28
Share this article
aa8aba7ccb7e07cb74a73acf1258c457.jpg
Updated 28/Nov/2024 .

Resistansi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) merupakan kondisi di mana mikroorganisme mampu bertahan terhadap dosis terapi senyawa antimikroba yang mengakibatkan mikroorganisme tersebut dapat terus berkembang sehingga mengurangi keampuhan obat, meningkatkan risiko penyebaran penyakit, memperparah kondisi pasien, dan bahkan dapat menyebabkan kematian.


Resistansi antimikroba merupakan suatu tantangan besar dalam dunia kesehatan dan menimbulkan ancaman terhadap kesehatan global, ketahanan pangan, serta pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dr. L. Rizka Andalucia, Apt. mengatakan sebanyak 22,1% masyarakat menggunakan antibiotik oral yang sangat mudah didapatkan dan berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, 41% di antaranya memperoleh antibiotik tanpa menggunakan resep dokter, termasuk dari apotek.

Resistansi antimikroba, khususnya antibiotik, menyebar dan meningkat melalui beberapa mekanisme dan proses berikut:

  1. Penyebaran dari satu organisme ke organisme lain: Antibiotik membunuh bakteri penyebab infeksi, tetapi beberapa mikroorganisme resisten dapat bertahan hidup. Mikroorganisme ini kemudian berkembang biak dan menyebarkan mekanisme resistansinya ke mikroorganisme lain, bahkan di lingkungan yang berbeda.
  2. Hilangnya bakteri baik: Antibiotik juga membunuh bakteri baik yang biasanya melindungi tubuh manusia. Tanpa bakteri baik ini, mikroorganisme resistan mendapatkan keuntungan kompetitif untuk berkembang biak lebih cepat.
  3. Adaptasi mikroorganisme terhadap antibiotik: Mikroorganisme menggunakan mekanisme resistansi untuk melawan antibiotik, seperti:
  4. Mengubah atau menghancurkan antibiotik menggunakan enzim yang dihasilkan sendiri. 
  5. Membatasi akses antibiotik dengan mengubah jumlah atau sifat jalur masuk ke sel mereka.
  6. Mengubah target antibiotik dalam sel mereka sehingga antibiotik tidak bisa bekerja.
  7. Membuang antibiotik keluar dari sel mereka sehingga antibiotik tidak bisa bekerja.
  8. Lingkungan global yang saling terhubung: Setelah resistansi muncul, mikroorganisme resistan dapat menyebar dengan cepat melalui kontak antar manusia, hewan, atau bahkan barang-barang yang terkontaminasi.

Dampak negatif resistansi antimikroba, baik pada manusia maupun hewan:

  1. Peningkatan angka kematian: Hal ini karena infeksi yang sulit diobati. Diperkirakan pada tahun 2050, AMR dapat menyebabkan hingga 10 juta kematian per tahun.
  2. Penyakit yang berkepanjangan: Infeksi akibat bakteri resistan sering memerlukan waktu lebih lama untuk disembuhkan karena pengobatan standar tidak lagi efektif.
  3. Pilihan pengobatan yang terbatas: Seiring dengan berkembangnya resistansi bakteri terhadap berbagai obat, jumlah antibiotik yang efektif semakin berkurang sehingga mempersulit penanganan penyakit.
  4. Biaya medis yang lebih tinggi: Mengobati infeksi yang resistan memerlukan obat yang lebih mahal atau terapi yang lebih intensif, sehingga meningkatkan biaya kesehatan.
  5. Peningkatan prevalensi penyakit: AMR pada hewan dapat menyebabkan wabah penyakit yang lebih sering dan lebih parah, yang sulit diobati.
  6. Penularan penyakit ke manusia: Bakteri resistan dapat menular dari hewan ke manusia melalui kontak langsung atau konsumsi produk hewani, sehingga menimbulkan risiko kesehatan masyarakat.
  7. Kerugian ekonomi: Peternak menghadapi kerugian finansial akibat peningkatan angka kematian hewan ternak dan penurunan produktivitas.


Kesimpulan:

Resistansi antimikroba merupakan kondisi di mana mikroorganisme mampu bertahan terhadap dosis terapi senyawa antimikroba yang mengakibatkan mikroorganisme tersebut dapat terus berkembang sehingga menimbulkan banyak masalah kesehatan yang bersifat global. Resistansi antimikroba juga menimbulkan dampak negatif baik bagi manusia dan juga hewan.


Ilustrasi: Foto (Envato)

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Kenali lebih dalam resistansi AMR [Internet]. 2024 [cited on 2024 Nov 25]. Available from: https://kemkes.go.id/id/kenali-lebih-dalam-resistansi-amr
  2. Centers for Disease Control and Prevention. How antibiotic resistance spreads [Internet]. 2024. Available from: https://www.cdc.gov/antimicrobial-resistance/media/pdfs/How-AR-Spreads-P.pdf
  3. Centers for Disease Control and Prevention. How bacteria and fungi fight back against antibiotics [Internet]. 2024. Available from: https://www.cdc.gov/antimicrobial-resistance/media/pdfs/How-Germs-Fight-Back-Against-Antibiotics-P.pdf
  4. Ahmed SK, Hussein S, Qurbani K, Ibrahim RH, Fareeq A, Mahmood KA, et al. Antimicrobial resistance: Impacts, challenges, and future prospects. Journal of Medicine, Surgery, and Public Health 2024;2:100081. DOI: https://doi.org/10.1016/j.glmedi.2024.100081.
Share this article
Related Articles