Citicoline oral berpotensi memiliki dampak signifikan pada memperlambat perkembangan glaukoma, yang dapat memiliki efek neuroprotektif potensial. Hal ini berdasarkan studi yang dilakukan oleh Asena Keles Sahin, dari Department of Ophthalmology, Training and Research Hospital, Ordu University, Ordu 52000, Turkey dan kolega yang telah dipublikasikan secara online dalam International journal of ophthalmology tahun 2022 ini.
Dalam studinya, peneliti melibatkan sebanyak 54 pasien. Pasien tersebut secara acak dalam 2 kelompok. Kelompok pertama mendapat citicoline 250 mg dan dihentikan pada bulan 3. Kelompok kontrol tidak mendapatkan citicoline. Penelitian ini menggunakan optical coherence tomography (OCT) sebagai metode pencitraan non-invasif untuk melakukan pengukuran objektif pada glaukoma. Proses degenerasi kronis retinal ganglion cells (RGC) yang terjadi pada glaukoma dapat dinilai dengan memantau perubahan pada retinal nerve fiber layer (RNFL) dan lapisan macular ganglion cell inner plexiform layer (mGCIPL).
Pemeriksaan pada kelompok citicoline dilakukan pada saat dimulai, setelah 3 bulan terapi citicoline, dan 1 bulan setelah dihentikan. Pemeriksaan pada kelompok kontrol diperform pada saat dimulai dan 3 bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketebalan RNFL pada kelompok citicoline setelah 3 bulan lebih tinggi secara signifikan, dan ketebalan RNFL pada kelompok kontrol setelah 3 bulan menurun secara signifikan. namun, ketebalan RNFL pada kelompok citicoline tidak berbeda secara signifikan dari baseline setelah citicoline dihentikan.
Penelitian ini juga membandingkan perubahan rerata ketebalan RFNL antara kedua kelompok, perubahan rerata ketebalan RNFL pada kelompok citicoline pada 3 bulan secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,006). Perbedaan ketebalan RNFL pada kelompok citicoline pada bulan ke-4 juga lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol pada bulan ke-3 (P=0,040).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan citicoline oral dapat mencegah pengurangan RNFL pada pasien dengan glaukoma sudut terbuka primer dalam jangka pendek (3 bulan). Citicoline oral dianggap memiliki aktivitas neuroprotektif pada pasien dengan glaukoma sudut terbuka primer kronis. Namun, efek citicoline akan mulai berkurang setelah terapi citicoline dihentikan selama satu bulan, meskipun masih lebih baik daripada tidak menerima citicoline. Untuk mempertahankan efek terapeutik ini, terapi citicoline dipertimbangkan untuk dilanjutkan.
Image: Ilustrasi (sumber: wirestock - www.freepik.com)
Referensi:
1. Sahin AK, Kapti HB, Uzun A. Effect of oral citicoline therapy on retinal nerve fiber layer and ganglion cellinner plexiform layer in patients with primary open angle glaucoma. International journal of ophthalmology 2022;15(3):483–8. https://doi.org/10.18240/ijo.2022.03.17
2. Gandolfi S, Marchini G, Caporossi A, Scuderi G, Tomasso L, Brunoro A. Cytidine 5'-diphosphocholine (citicoline): Evidence for a neuroprotective role in glaucoma. Nutrients 2020;12(3):793. https://doi.org/10.3390/nu12030793