Secara global, hampir 1,04 miliar orang menderita migrain. Salah satu masalah utama terkait migrain adalah kronisitas dan keparahannya, yang mempengaruhi kualitas hidup dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pada bulan Oktober 2010, the United States Food and Drug Administration (FDA) menyetujui toksin botulinum tipe A (BoNT-A) untuk pencegahan migrain. Sekarang, BoNT-A digunakan berbagai populasi untuk pencegahan migrain, meskipun tingkat efek sampingnya (AE) bervariasi. Studi tinjauan sistematis dan meta-analisis mengevaluasi studi keamanan dari injeksi toksin botulinum pada penderita migrain. Basis data berasal dari PubMed, Scopus, EMBASE, Web of Science, Google Scholar, termasuk referensi dari studi yang diterbitkan sebelum April 2023.
Hasilnya:
· Laporan adverse event (AE) yang paling sering adalah nyeri leher, diikuti oleh kelemahan muskuloskeletal di daerah kepala dan leher, nyeri di tempat injeksi, dan blefaroptosis atau ptosis kelopak mata.
· Hollanda, et al, melaporkan nyeri di titik injeksi sebagai AE yang paling umum.
· Aurora, et al, melaporkan AE pada 59,7% pasien dalam kelompok botulinum toksin dan 46,7% dalam kelompok plasebo. Hanya 5,3% yang mengalami AE parah, dan 13,2% menghentikan pengobatan.
· Kebanyakan AE bersifat ringan/sedang, dan AE yang paling umum adalah nyeri leher, kelemahan otot, ptosis, dan nyeri di tempat injeksi.
· Diener, et al, menggabungkan data dari 4 uji coba dan menemukan bahwa AE terjadi pada 73%, dan hampir semuanya bersifat ringan/sedang. Pasien yang menerima 150-200 unit per treatment mengalami AE lebih sedikit daripada yang menerima lebih dari 200 unit per treatment. Kebanyakan AE bersifat ringan, berlangsung selama satu minggu, dan sembuh dalam 8 hingga 9 minggu.
· Khalil, et al, menemukan nyeri di tempat injeksi, kekakuan leher, ptosis, eksaserbasi sakit kepala, dan disfagia sebagai AE umum.
Kesimpulan:
Toksin botulinum tipe A (BoNT-A), disetujui oleh FDA pada 2010, digunakan untuk pencegahan migrain. Tinjauan sistematis dan meta-analisis menunjukkan bahwa AE umum meliputi nyeri leher, kelemahan muskuloskeletal, nyeri di tempat injeksi, dan ptosis, yang sebagian besar bersifat ringan hingga sedang dan sembuh dalam waktu singkat. Pasien yang menerima 150-200 unit mengalami AE lebih sedikit dibandingkan yang menerima lebih dari 200 unit.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: prostooleh-Freepik)
Referensi:
Azadvari M, Hosseini M, Razavi SZE, Ghajarzadeh M, Vaheb S. Safety profile of botulinum toxin for migraine headache prophylaxis: A systematic review and meta-analysis. Ann Mil Health Sci Res [Internet]. 2023 [cited 2024 Jul 3];21(3). Available from: https://brieflands.com/articles/amhsr-139223#abstract