Detail Article

Apakah Sel Punca Berpotensi pada Diabetes Tipe 1?

dr. Hastarita Lawrenti
Jul 25
Share this article
21514971c2afea8f5a3ab8af2af75df7.jpg
Updated 25/Jul/2025 .

Diabetes melitus tipe 1 melibatkan hilangnya produksi insulin karena kerusakan sel islet pankreas autoimun. Di laboratorium, peneliti dapat mendorong sel punca embrionik untuk berkembang menjadi sel islet fungsional. Jika sel islet ini dapat berhasil ditransplantasikan dan dengan aman diberikan pada manusia, hal ini merupakan terobosan dalam terapi diabetes. 


Zimislecel merupakan terapi sel islet yang berasal dari sel punca alogenik. Studi fase I-II dilakukan pada pasien dengan diabetes tipe 1. Pada bagian A, pasien mendapat setengah dosis zimislecel (0,4 x 109 sel) sebagai infus tunggal ke dalam vena porta, dengan opsi setengah dosis kedua dalam waktu 2 tahun. Pada bagian B dan C, pasien mendapat dosis penuh zimislecel (0,8 x 109 sel) sebagai infus tunggal. Semua pasien juga mendapat terapi imunosupresif bebas glucocorticoid.

 

Endpoint primer pada bagian A adalah keamanan, sedangkan pada bagian C adalah bebas dari kejadian hipoglikemia berat selama hari 90 sampai 365, dengan kadar HbA1c <7% atau penurunan setidaknya 1% dari nilai awal pada HbA1c pada satu waktu atau lebih antara hari 180 dan 365. Endpoint sekunder pada bagian C adalah keamanan dan ketergantungan pada insulin antara hari 180 dan 365. Penilaian endpoint primer dan sekunder di bagian C melibatkan pasien dengan dosis penuh zimislecel infus tunggal pada bagian B dan C.

 

Hasil studi antara lain:

  • Sejumlah 14 pasien (2 pada bagian A dan 12 pada bagian B dan C) menyelesaikan setidaknya follow up selama 12 bulan dan dimasukkan dalam analisis.
  • Setelah infus zimislecel, semua pasien mengalami engraftment dan memiliki fungsi islet, yang dibuktikan dengan terdeteksi C-peptide.
  • Neutropenia merupakan efek samping paling serius, terjadi pada 3 pasien. Dijumpai 2 kematian; 1 disebabkan meningitis cryptococcal dan lainnya disebabkan demensia berat dengan agitasi akibat progresivitas gangguan neurokognitif yang sudah ada.
  • Semua 12 pasien pada bagian B dan C bebas dari kejadian hipoglikemik berat dan memiliki HbA1c <7%; pasien ini menghabiskan waktu lebih dari 70% untuk mencapai rentang target glukosa (70-180 mg/dL).
  • Sepuluh dari 12 pasien (83%) tidak tergantung insulin dan tidak menggunakan insulin eksogenus pada hari ke-365.

 

Kesimpulan:

Berdasarkan studi ini didapatkan bahwa zimislecel mengembalikan fungsi fisiologis islet pada pasien dengan diabetes tipe 1. Masih diperlukan studi lebih lanjut mengenai zimislecel; studi fase III sedang dilakukan.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

1. Reichman TW, Markmann JF, Odorico J, Witkowski P, Fung JJ, Wijkstrom M, et al. Stem cell-derived, fully differentiated islets for type 1 diabetes. N Engl J Med. 2025. DOI: 10.1056/NEJMoa2506549.

2. Stem cell-derived islet therapies shown to reduce the need for injectable insulin. ADA news room [Internet]. 2025 Jun 20 [cited 2025 Jul 23]. Available from: https://diabetes.org/newsroom/press-releases/stem-cell-derived-islet-therapies-shown-reduce-need-injectable-insulin.


Share this article
Related Articles