Detail Article

Apa Benar COVID-19 dapat Menimbulkan Bahaya pada Mata?

dr. Alicia Pricelda
Mar 01
Share this article
b34dd280f6b552c8d411f61cf0bb65c9.jpg
Updated 01/Mar/2021 .

Permukaan mata merupakan salah satu bagian tubuh yang terekspos lingkungan luar, untuk itu mata memiliki potensi sebagai pintu masuk dari patogen ke dalam tubuh manusia. Virus SARS-CoV-2 dengan mudah dapat masuk ke mata karena mata memiliki reseptor angiotensin converting enzyme 2 (ACE-2) yang juga merupakan reseptor pada virus tersebut. 

COVID-19 akhir-akhir ini di korelasikan dengan konjungtivitis, beberapa hasil penelitian pada hewan yang terinfeksi dengan SARS-CoV-2 menimbulkan dampak vaskulitis retina dan degenerasi pada retina.

 

Manifestasi pada mata bagian depan yang paling sering ditemukan adalah uveitis anterior dan konjungtivitis. Manifestasi lainnya dapat berupa hyperemia, chemosis, epiphora, dan sekretokular. Konjungtivitis sering ditemukan pada kasus COVID-19 yang parah (severe COVID-19) dan dapat menjadi peringatan (warning sign) dari hasil prognosis atau perjalanan penyakit yang tidak baik. Gejala okular lain yang sering ditemukan pada pasien dengan COVID-19 dapat berupa mata kering (20,97%), pengelihatan buram (12,73%), rasa mengganjal pada mata (11,80%). Dengan penemuan-penemuan ini dapat disimpulkan bahwa tenaga medis harus lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan yang lebih komperhensif terutama pada saat berhadapan dengan pasien yang memiliki gejala konjungtivitis. Pada 25 kasus pasien dengan kongesti konjungtiva, 18 di antaranya memiliki riwayat eye-to-hand contact, sehingga paparan tangan pada mata dapat menjadi faktor risiko terbesar.

 

Manifestasi pada mata bagian belakang yang paling sering ditemukan adalah retinitis dan optic neuritis, meskipun belum ditemukan hubungan antara komorbiditas sistemik dan disfungsi dari retina. Penemuan ini kemungkinan terjadi akibat respons inflamasi terhadap SARS-CoV-2 itu sendiri atau pengobatan yang dapat menganggu mikrovaskular pada mata. Dal Negro mengatakan bahwa dilatasi dari vena dan perdarahan retina dapat terjadi karena trombus, hiperkoagulabilitas, dan disregulasi dari respons imun. Pasien dengan manifestasi ini memiliki jumlah sel darah putih dan C-reactive protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien COVID-19 yang tidak memiliki manifestasi okular.


Virus COVID-19 ditemukan pada pasien dengan konjungtivitis pada kedua mata pada hari ke-21 setelah onset terjadi. Swab konjungtiva juga dapat membantu untuk mengkonfirmasi adanya penemuan RNA SARS-CoV-2 pada permukaan konjungtiva pasien keratokonjungtivitis pada hari ke-2 onset. Jinhua Xia dan kolega mengevaluasi bahwa corona virus dapat ditemukan pada air mata dan sekresi konjungtiva pada pasien dengan SARS-Cov-2. Beberapa studi juga menyebutkan bahwa masih terdapat kemungkinan untuk menemukan RNA virus pada kantung konjungtiva, namun dapat dipengaruhi oleh waktu pengambilan sampel dan konsentrasi virus. Zhong dan koleganya memprediksi tingkat sensitivitas COVID-19 pada kantung konjungtiva hanya 7% di mana relatif rendah.

 

Chloroquine dan derivatnya seperti hydrochloroquine memiliki efek anti-inflamasi dan anti-viral yang memiliki potensi sebagai tatalaksana pada pasien COVID-19 dengan manifestasi okular. Meskipun begitu, dosis yang dibutuhkan empat kali lebih tinggi sehingga komplikasi dan efek samping perlu diawasi selama pemberian terapi.

 

Simpulannya, adanya kemungkinan manifestasi COVID-19 pada mata. Virus SARS-CoV-2 juga dapat ditemukan pada air mata dan sekret mata, maka perlu perhatian yang lebih tinggi apabila menemukan pasien dengan penyakit mata seperti konjungtivitis dan penyakit mata lainnya.

 

Gambar : Ilustrasi (Image by Jonathan Borba - wwwpexels.com)

Referensi:

1. Raffaele N, Luigi L, Flavia T. COVID-19 and ocular implications: An update. J Ophthalmic Inflamm Infect. 2020. doi: 10.1186/s12348-020-00212-4.

2. Silaban H. New concept of ocular implications in COVID-19 infection: A brief review. European Journal of Medical and Health Sciences. 2021. doi: 10.24018/ejmed.2021.3.1.630


Share this article
Related Articles