Penyakit Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling umum, ditandai dengan kerusakan sel otak yang progresif dan mengakibatkan gangguan memori, berpikir, dan perilaku. Meski kerap dikaitkan dengan lanjut usia (lansia), Alzheimer bukanlah bagian dari proses penuaan yang normal meskipun dengan peningkatan usia >65 tahun, risikonya semakin tinggi. Prevalensi penyakit demensia Alzheimer di Indonesia sekitar 27,9%, dengan lebih 4,2 juta penduduk Indonesia menderita demensia.
Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penurunan kemampuan kognitif secara signifikan yang mengganggu aktivitas kehidupan sehari-hari seseorang. Demensia sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan gejala meliputi kehilangan memori, kesulitan berpikir, kesulitan memecahkan masalah, gangguan berbahasa. Demensia Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum yaitu pada 60%-80% kasus demensia. Meskipun Demensia Alzheimer tidak secara langsung menyebabkan kematian, namun meningkatkan kerentanan terhadap komplikasi lain, yang akhirnya dapat menyebabkan kematian seseorang.
Menurut Dr. Alois Alzheimer (penemu demensia Alzheimer tahun 1906), demensia Alzheimer terjadi karena adanya 2 struktur penyebab kerusakan sel saraf, yaitu plaques (deposisi protein amiloid beta pada sekitar sel saraf) dan tangles (serabut protein Tau yang menjerat sel saraf otak), adanya gangguan komunikasi antar sel saraf yang berujung pada kematian sel saraf, serta bagian Hipokampus (area memori) yang mengalami kerusakan awal.
Penyebab pasti Alzheimer masih dalam penelitian, namun ada beberapa faktor risiko, antara lain:
1. Genetika: adanya mutasi gen tertentu
2. Usia: Risiko meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
3. Riwayat Alzheimer dalam keluarga
4. Faktor lingkungan dan gaya hidup
5. Adanya riwayat penyakit seperti diabetes, obesitas, dan hipertensi
Alzheimer pada lansia sering memunculkan gejala sebagai berikut:
1. Kesulitan mengingat kejadian atau percakapan baru-baru ini
2. Kesulitan menyelesaikan tugas sehari-hari
3. Kehilangan kemampuan berorientasi waktu atau tempat
4. Kesulitan dalam berbicara atau menulis
5. Menarik diri dari aktivitas sosial
6. Perubahan mood atau kepribadian
Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer, namun ada pengobatan yang bisa memperlambat progresivitas penyakitnya:
1. Obat-obatan, seperti donepezil, rivastigmine, atau memantine
2. Terapi perilaku untuk mengatasi gejala seperti kecemasan atau agresi
3. Intervensi lingkungan: Membuat lingkungan yang aman dan mendukung
4. Aktivitas dan terapi seperti kegiatan bermain musik atau terapi seni.
Pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Terus belajar dan aktif
2. Aktivitas fisik dengan rutin berolahraga
3. Diet sehat, misalnya Diet Mediterania yang kaya akan sayuran, buah, dan protein tanpa lemak
4. Kontrol penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi
5. Hindari trauma kepala, dengan menggunakan helm saat bersepeda/naik motor, pengaman saat naik mobil
Penyakit Alzheimer pada lansia adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian dan pemahaman khusus. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu para lansia dengan penyakit Alzheimer dapat menjalani hidup yang berkualitas.
Gambar: Ilustrasi (Sumber: shurkin_son-Freepik)
Referensi:
1. Kumar A, Sidhu J, Lui F, Tsao JW. Alzheimer disease [Internet]. 2024 Feb 12 [cited 2024 Jun 13]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499922/.
2. Kementerian Kesehatan. Alzheimer pada lansia [Internet]. [cited 2024 Jun 13]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-pada-lansia/alzheimer-pada-lansia#:~:text=bagi%20para%20lansia.-,Pengertian,dari%20proses%20penuaan%20yang%20normal.
3. Bestari AP. Mengenal demensia Alzheimer [Internet]. 2023 Oct 06 [cited 2024 Jun 13]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2819/mengenal-demensia-alzheimer.
4. Porsteinsson AP, Isaacson RS, Knox S, Sabbagh MN, Rubino I. Diagnosis of early Alzheimer’s cisease: Clinical practice in 2021 [Internet]. 2021 Jun 09 [cited 2024 Jun 13]. Available from: https://link.springer.com/article/10.14283/jpad.2021.23.