Detail Article
Kasus Monkeypox Pertama di Indonesia Terkonfirmasi, Ketahui Gejala dan Pencegahannya
dr. Dita Arccinirmala
Agt 22
Share this article
f0bd039462ff3aa1517816ea6bbc546f.jpg
Updated 23/Agt/2022 .

Pada 20 Agustus 2022 Kementerian Kesehatan melaporkan adanya 1 kasus terkonfirmasi pasien menderita monkeypox (cacar monyet) di Indonesia. Pasien adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun, dengan riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Perancis. Pasien bepergian ke luar negeri antara tanggal 22 Juli hingga tiba kembali di Jakarta pada 8 Agustus 2022. Pasien mulai mengalami gejala awal monkeypox di tanggal 11 Agustus 2022.

Setelah berkonsultasi ke beberapa fasilitas kesehatan, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan pada tanggal 18 Agustus dan hasil test PCR pasien terkonfirmasi positif pada malam hari tanggal 19 Agustus.

 

“Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH dalam keterangan pers. dr. Syahril mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan.

 

Monkeypox adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

 

Penularan Monkeypox

Virus monkeypox dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus monkeypox dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan terinfeksi, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi.


Monkeypox ditularkan pula dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita, dan melalui bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan ketika melakukan kontak dengan penderita dalam waktu lama.

 

Gejala dan Tanda Monkeypox

Pada manusia, gejala monkeypox mirip dengan gejala cacar air. Gejalanya antara lain:

  • Sakit kepala
  • Demam akut >38,5oC
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Nyeri otot/mialgia
  • Sakit punggung
  • Kelemahan tubuh
  • Lesi cacar. Lesi mulai datar, kemudian terisi cairan sebelum mengeras, mengering dan rontok, dengan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya. Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam/lesi, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

 

Siapa pun yang memiliki gejala monkeypox atau yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita monkeypox harus menghubungi atau mengunjungi penyedia layanan kesehatan dan meminta nasihat dari tenaga kesehatan.

 

Perbedaan utama antara gejala cacar air dan monkeypox adalah bahwa monkeypox menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi monkeypox biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari. Gejala biasanya berlangsung 2-4 minggu dan biasanya hilang dengan sendirinya atau dengan perawatan suportif, seperti obat untuk nyeri atau demam. Orang dapat menularkan sampai semua lesi mengeras, keropeng jatuh dan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya. Pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang yang memiliki defisiensi imun berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan kematian akibat monkeypox.

 

Pencegahan Monkeypox

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus monkeypox, meliputi:

  • Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana monkeypox terjadi).
  • Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
  • Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
  • Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi
  • Memasak daging dengan benar dan matang


Jika pernah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang menderita monkeypox atau lingkungan yang mungkin telah terkontaminasi virus, pantau kondisi diri tanda dan gejala selama 21 hari setelah terakhir kali terpapar. Batasi kontak dekat dengan orang lain.


Jika Anda merasa memiliki gejala monkeypox, kunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan saran, pemeriksaan, perawatan medis, serta lakukan isolasi hingga menerima hasil tes. 


Terapi Perawatan klinis untuk cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang. Pasien harus diberi makanan dengan gizi yang sesuai. Infeksi bakteri sekunder diobati sesuai indikasi. Antivirus yang dikenal sebagai tecovirimat yang dikembangkan untuk cacar dilisensikan oleh European Medicines Agency (EMA) untuk monkeypox pada tahun 2022 berdasarkan data pada penelitian pada hewan dan manusia.


Terkait vaksinasi, WHO belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai monkeypox. Ada dua atau tiga negara yang sudah melakukan vaksinasi dan Indonesia juga sedang memproses untuk pengadaannya dan harus melalui rekomendasi dari Badan POM.



Gambar: Ilustrasi (Foto oleh Freepik)

Referensi:

1. Rokom. Kasus monkeypox pertama di Indonesia terkonfirmasi [Internet]. 2022 Aug 20 [cited 2022 Aug 22]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220820/3140968/kasus-monkeypox-pertama-di-indonesia-terkonfirmasi-2/

2. Kementerian Kesehatan. Penyakit cacar monyet (monkeypox) dan yang perlu kita tahu tentangnya [Internet]. 2022 May 31 [cited 2022 Aug 22]. Available from: http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/mobile/berita/baca/419/Penyakit-Cacar-Monyet-Monkeypox-dan-yang-Perlu-Kita-Tahu-Tentangnya

3.  WHO. Monkeypox [Internet]. 2022 Aug 4 [cited 2022 Aug 22]. Available from: https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/monkeypox

Share this article
Related Articles