Detail Article
Kepatuhan terhadap Terapi Kelasi Besi, Bagaimana?
dr. Hastarita Lawrenti
Mar 17
Share this article
3b0391752ac58c34c52cd67b75ef2c84.jpg
Updated 17/Mar/2021 .

Tatalaksana ideal thalasemia tergantung transfusi memerlukan pendekatan terapeutik multidisiplin. Studi dari Inggris menunjukkan bahwa sekitar 50% dari pasien thalasemia tergantung transfusi meninggal sebelum usia 35 tahun karena ketidakpatuhan terhadap terapi kelasi besi secara rutin. Dengan demikian, memperbaiki kepatuhan terhadap kelasi besi merupakan cara paling efektif untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien thalasemia tergantung transfusi. 


Studi prospektif, single-arm, dilakukan untuk menilai kepatuhan terhadap terapi kelasi besi, penyebab tidak patuh terhadap terapi kelasi besi dan pengaruhnya terhadap komplikasi sekunder kelebihan besi. Pasien yang dimasukkan adalah thalasemia tergantung transfusi dengan terapi kelasi besi selama > 6 bulan. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan informasi kepatuhan terhadap terapi kelasi besi dan kemungkinan penyebab tidak patuh.

 

Hasil dari studi ini yaitu: (n= 215)

  • Rerata usia pasien adalah 15,07 ± 7,68 tahun.
  • Terapi kelasi besi tunggal diberikan pada 57,2% dari pasien dan kombinasi 2 atau lebih diberikan pada 42,7% dari pasien. Deferasirox adalah kelasi besi yang paling sering diberikan.
  • Kepatuhan cenderung paling baik dengan deferasirox (91,2%) diikuti deferiprone (87,2%) dan deferoxamine (83,3%).
  • Ketidakpatuhan terhadap terapi kelasi besi dijumpai pada 10,7% dari pasien.
  • Kadar ferritin serum lebih tinggi secara bermakna pada kelompok yang tidak patuh dibandingkan kelompok yang patuh.
  • Kelebihan besi di jantung dan hati (yang berat) lebih sering dijumpai pada pasien yang tidak patuh.
  • Tidak terdapat korelasi antara pengetahuan terhadap penyakit dan kepatuhan terhadap terapi kelasi besi.
  • Alasan ketidakpatuhan terhadap terapi kelasi besi adalah kesulitan dalam pemberian obat dan banyaknya obat yang diminum per hari.
  • Tidak terdapat perbedaan dalam hal komorbiditas karena kelebihan besi pada kelompok yang patuh dan tidak patuh.

 

Kesimpulan dari studi ini adalah terdapat kaitan antara kepatuhan terhadap kelasi besi dan status kelebihan besi pada pasien thalasemia tergantung transfusi. Kepatuhan terhadap terapi kelasi besi cenderung paling baik dengan deferasirox.

 

Gambar: Ilustrasi

Referensi:

1. Sidhu S, Kakkar S, Dewan P, Bansal N, Sobti PC. Adherence to iron chelation therapy and its determinant. Int J Hematol Oncol Stem Cell Res. 2021;15(1):27-34.

2.Porter B, Evangeli M, El-Beshlawy A. Challenges of adherence and persistence with iron chelation therapy. Int J Hematol. 2011;94(5):453-60.


Share this article
Related Articles