Detail Article
Strategi Pencegahan Primer TEV pada Pasien Kanker yang Menjalani Operasi Abdomen/Pelvik Mayor
dr. Tjhia Theonardy Gilroy Yonathan
Mei 02
Share this article
dcb8e7ef0e627421d8fa997abca4b7ee.png
Updated 03/Mei/2024 .

Intervensi bedah untuk pasien kanker abdomen atau pelvik membawa risiko besar terhadap terjadinya tromboemboli vena (TEV). Pendekatan komprehensif serta kepatuhan terhadap guidelines pencegahan primer TEV pada pasien kanker yang menjalani operasi abdomen/pelvik mayor menekankan pentingnya strategi yang disesuaikan untuk meminimalkan risiko TEV dan meningkatkan luaran bagi pasien.

Pencegahan Primer yang Direkomendasikan

Pedoman dari American Society of Hematology (ASH) secara konsisten menganjurkan pencegahan farmakologis, utamanya dengan heparin berat molekul rendah (LMWH). Rekomendasi durasi profilaksis minimal 7 hingga 10 hari pasca-operasi, dengan kemungkinan diperpanjang hingga empat minggu untuk pasien berisiko tinggi.

Rekomendasi dari Asosiasi Internasional

Konsensus di antara organisasi internasional seperti ITAC dan ASH mendukung penggunaan LMWH untuk profilaksis primer. Namun, terdapat perbedaan pada durasi optimal dan pilihan antara pendekatan bedah laparoskopis dan terbuka. Sementara ITAC dan ACCP mendukung perpanjangan durasi profilaksis hingga empat minggu, ASCO hanya merekomendasikannya untuk pasien berisiko tinggi.

Perbandingan Pencegahan TEV dalam Bedah Laparoskopis vs. Terbuka

Teknik laparoskopis menawarkan beberapa keuntungan, tetapi faktor seperti durasi operasi yang memanjang dan posisi pasien saat operasi dapat menghilangkan manfaat ini, sehingga pada akhirnya dapat memiliki profil risiko TEV yang serupa dengan bedah terbuka.

Pencegahan TEV pada Pasien Obesitas

Pasien obesitas yang menjalani operasi menghadapi risiko TEV yang meningkat dan memerlukan penyesuaian strategi profilaksis. Direkomendasikan untuk meningkatkan dosis LMWH (disesuaikan dengan IMT), bersama dengan durasi profilaksis yang diperpanjang dan pertimbangkan untuk menggunakan metode profilaksis gabungan antara farmakologis dan mekanik.

Rekomendasi Pedoman untuk Pasien Obesitas

Guidelines menekankan pentingnya penilaian risiko individual dan penggunaan strategi profilaksis yang disesuaikan untuk pasien obesitas yang menjalani operasi non-bariatric. Meskipun bukti-bukti ilmiah yang ada saat ini terbatas jumlahnya, pedoman internasional menyepakati pentingnya peran LMWH dalam profilaksis TEV sambil menunggu penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan rekomendasi saat ini.

 

Kesimpulan

LMWH adalah pilihan yang direkomendasikan untuk profilaksis primer TEV setelah operasi kanker abdomen atau pelvik. Durasi profilaksis harus disesuaikan per individu, dengan minimal 7-10 hari dan kemungkinan perpanjangan durasi hingga empat minggu untuk pasien berisiko tinggi. Bedah laparoskopis dan terbuka memiliki risiko TEV yang serupa, sehingga diperlukan penilaian risiko yang cermat terlepas dari pendekatan bedah yang akan digunakan. Pasien obesitas memerlukan dosis LMWH yang lebih tinggi dan durasi profilaksis yang diperpanjang. Pertimbangkan pula untuk menggunakan metode profilaksis gabungan antara farmakologis dengan mekanik. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan durasi profilaksis untuk bedah laparoskopis dan pasien obesitas.

 

REFERENSI

1.  David R. Anderson, Gian Paolo Morgano, Carole Bennett, Francesco Dentali, Charles W. Francis, David A. Garcia, Susan R. Kahn, Maryam Rahman, Anita Rajasekhar, Frederick B. Rogers, Maureen A. Smythe, Kari A. O. Tikkinen, Adolph J. Yates, Tejan Baldeh, Sara Balduzzi, Jan L. Brożek, Itziar Etxeandia- Ikobaltzeta, Herman Johal, Ignacio Neumann, Wojtek Wiercioch, Juan José Yepes-Nuñez, Holger J. Schünemann, Philipp Dahm; American Society of Hematology 2019 guidelines for management of venous thromboembolism: prevention of venous thromboembolism in surgical hospitalized patients. Blood Adv 2019; 3 (23): 3898–3944.

2. C. Frere, D. Farge, J. Douketis, J.M. Connors, The 2022 ITAC evidence-based clinical practice guidelines: New update from the International Initiative on Thrombosis and Cancer to improve the care in patients with cancer-associated thrombosis, JMV-Journal de Médecine Vasculaire, Volume 47, Issue 3, 2022, Pages 113-115, ISSN 2542-4513.

3. Kearon C, Akl EA, Comerota AJ, Prandoni P, Bounameaux H, Goldhaber SZ, Nelson ME, Wells PS, Gould MK, Dentali F, Crowther M, Kahn SR. Antithrombotic therapy for VTE disease: Antithrombotic Therapy and Prevention of Thrombosis, 9th ed: American College of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Practice Guidelines. Chest. 2012 Feb;141(2 Suppl):e419S-e496S. doi: 10.1378/chest.11-2301. Erratum in: Chest. 2012 Dec;142(6):1698-1704. PMID: 22315268; PMCID: PMC3278049.

4. Nigel S. Key, Alok A. Khorana, Nicole M. Kuderer, Kari Bohlke, Agnes Y.Y. Lee, Juan I. Arcelus, Sandra L. Wong, Edward P. Balaban, Christopher R. Flowers, Leigh E. Gates, Ajay K. Kakkar, Margaret A. Tempero, Shilpi Gupta, Gary H. Lyman, Anna Falanga. Journal of Clinical Oncology 2023 41:16, 3063-3071

5. Afshari A, Ageno W, Ahmed A, Duranteau J, Faraoni D, Kozek-Langenecker S, Llau J, Nizard J, Solca M, Stensballe J, Thienpont E, Tsiridis E, Venclauskas L, Samama CM; ESA VTE Guidelines Task Force. European Guidelines on perioperative venous thromboembolism prophylaxis: Executive summary. Eur J Anaesthesiol. 2018 Feb;35(2):77-83. doi: 10.1097/EJA.0000000000000729. PMID: 29112553.


Daftar Singkatan:

Tromboemboli vena (TEV); LMWH (Low Molecular Weight Heparin); ASH (American Society of Hematology; ITAC (International Initiative on Cancer and Thrombosis); ACCP (American College of Chest Physicians); ASCO (American Society of Clinical Oncology; IMT (Indeks Massa Tubuh)


Gambar: Ilustrasi Internal

 

ID-LOV-2024-04-XTFG (04/24)

 


Share this article
Related Articles