Detail Article
Kasus Demam Berdarah Dengue Meningkat, Ini Faktanya
dr. Dita Arccinirmala
Mar 21
Share this article
72387a460869d140e626b92836341242.jpg
Updated 28/Mar/2024 .

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per 1 Maret 2024 terdapat hampir 16.000 kasus demam berdarah dengue (DBD) di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia yang mengakibatkan hingga 124 kasus meninggal dunia. Kasus DBD terbanyak terjadi di Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak. 

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue, yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD masih menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat di Indonesia, dan tingkat penyebarannya di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara.


Fakta Penyakit Demam Berdarah Dengue:

1. Tidak semua nyamuk dapat membawa virus Dengue. DBD tidak ditularkan secara langsung antar manusia, melainkan melalui nyamuk Aedes aegypti betina yang menularkan virus Dengue dengan gigitan. Nyamuk menularkan virus setelah menggigit manusia yang telah terinfeksi sebelumnya.

2. Demam berdarah memiliki gejala yang khas, yaitu demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 400C, yang diikuti dengan sakit kepala, lemas, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, hingga munculnya ruam atau bintik merah pada area kulit, bahkan dapat mimisan dan pendarahan ringan pada gusi.

3. Demam yang terjadi pada pasien DBD tidak dapat dibedakan, sehingga perlu waspada dan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan jika demam tak kunjung turun.

4. Terdapat beberapa fase dalam DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan yang setiap fase memiliki ciri. Saat demam menurun, apabila masuk fase kritis maka akan terjadi gangguan pada tanda vital. Namun, jika tanda vital baik, artinya DBD telah masuk fase penyembuhan.

5. Meskipun DBD dapat disembuhkan, jika tidak ditangani sedini mungkin dapat terjadi syok atau dengue shock syndrome (DSS) yang dapat menimbulkan kematian. Tanda-tanda DSS antara lain muntah terus-menerus, nyeri perut hebat, kaki dan tangan (akral) pucat, dingin, dan lembab, nadi melemah, terjadinya perdarahan yang semakin hebat, dan jumlah urin menurun.


Pengobatan DBD meliputi konsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, baik melalui cairan oral maupun cairan intravena, jika diperlukan. Obat simtomatik seperti penurun panas (misalnya paracetamol) dan obat lain dapat diberikan untuk meredakan gejala. Pasien disarankan untuk istirahat total dan melakukan kompres pada tubuh untuk membantu mengatasi demam.

Pencegahan DBD:

1. Menguras tempat penampungan air, menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur barang-barang bekas, menjaga kebersihan rumah

2. Menggunakan lotion atau obat nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur

3.  Melakukan penyemprotan nyamuk atau fogging

4. Menggunakan kawat nyamuk pada ventilasi rumah

5. Mengenakan pakaian tertutup dan berwarna terang

6. Vaksinasi dengue juga dapat dilakukan pada anak-anak berusia 9-16 tahun untuk mengurangi risiko kejadian dan keparahan DBD

Jika mengalami gejala demam lebih dari 3 hari dan gejala DBD lainnya, segera periksa ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.



Gambar: Ilustrasi

Referensi:

1. Kementerian Kesehatan. Demam berdarah dengue [Internet]. [cited 2024 Mar 21]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/topik/demam-berdarah-dengue#:~:text=Pengertian-,Demam%20berdarah%20dengue%20(DBD)%20adalah%20penyakit%20yang%20ditularkan%20oleh%20gigitan,antara%20negara%2Dnegara%20Asia%20Tenggara.

2. Ramadityo D. Fakta-fakta penting seputar demam berdarah [Internet]. 2023 Jun 28 [cited 2024 Mar 21]. Available from: https://ayosehat.kemkes.go.id/fakta-fakta-penting-seputar-demam-berdarah.

3. BPOM. Penjelasan Badan POM RI terkait isu keamanan vaksin dengue (demam berdarah) [Internet]. 2018 Feb 07 [cited 2024 Mar 21]. Available from: https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-badan-pom-ri-terkait-isu-keamanan-vaksin-dengue-demam-berdarah-2.

Share this article
Related Articles