Detail Article
Manfaat Vitamin C pada Pasien Akne Vulgaris yang Mendapat Terapi Isotretinoid
dr. Della Sulamita
Jan 26
Share this article
fccf0ea2a0c827bd308e37eb115d5ff9.jpg
Updated 31/Jan/2024 .

Akne vulgaris (AV) adalah kondisi peradangan kronis ditandai dengan adanya perkembangan komedo kronis atau berulang, papula eritematosa, dan pustula yang terjadi di wajah, tetapi juga dapat melibatkan leher, badan, dan bagian atas ekstremitas proksimal. Sebanyak 80% AV diderita orang berusia 11-30 tahun. 


Patofisiologi AV bersifat multi-faktorial dan utamanya melibatkan peningkatan produksi sebum, hiperkeratinisasi folikel, kolonisasi bakteri, dan peradangan, yang memberikan banyak peluang untuk intervensi farmakologis. Isotretinoin adalah retinoid generasi pertama yang ditemukan pada tahun 1952 dan disetujui oleh FDA untuk pengobatan akne nodulokistik pada tahun 1982. Dosis isotretinoin antara 0,1 hingga 2 mg/kgBB/hari terbukti berhasil dalam menghilangkan lesi akne. Namun, penggunaan isotretinoin untuk akne, memiliki efek samping dan risiko merugikan serta kontroversial, yang paling umum adalah teratogenisitas, kekeringan kulit, cheilitis, perubahan dalam parameter hematologis dan variabel biokimia, serta efek kerusakan oksidatifnya.

 

Stres oksidatif (OS) muncul ketika sistem pro- dan antioksidan, mekanisme pertahanan tubuh, tidak seimbang. Radikal bebas bersifat sementara dan tidak stabil secara alami; sulit untuk mengukurnya secara langsung. Oleh karena itu, keberadaan OS dapat dipelajari melalui kehadiran antioksidan atau produk sampingan yang rusak dari OS. Stres oksidatif memengaruhi integritas sel melalui perubahan dalam permeabilitas dan kefluidanannya, karena menyebabkan asam lemak tak jenuh (PUFA) mengalami peroksidasi lipid, dan akhirnya menghasilkan perantara stres oksidatif dengan kemampuan yang lebih besar, terutama aldehyde seperti malondialdehyde (MDA), atau hexanal seperti 4-hydroxynonenal.

 

Studi kohort prospektif oleh dr. Sarween dan kolega ingin mengevaluasi efek suplementasi oral vitamin C pada stres oksidatif pasien akne vulgaris yang mendapatkan terapi isotretinoid. Studi dilakukan Desember 2021 hingga Juli 2022, melibatkan 40 subjek yang dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok A mendapatkan isotretinoid 0,3-0,4 mg/kgBB/hari monoterapi serta kelompok B mendapatkan isotretinoid 0,3-0,4 mg/kgBB/hari dan vitamin C 500 mg/hari selama 2 bulan. Dilakukan pengukuran MDA dari plasma darah.

 

Hasil penelitian:

· Level MDA plasma setelah treatment, kelompok A secara signifikan meningkat dibandingkan sebelum treatment (p=0,0003). Sementara kelompok B, didapatkan penurunan sebelum dan setelah treatment. (p=0,071).

· Level serum 8-OHdG tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok.

· Tidak didapatkan korelasi kuat antara MDA dan 8-OHdG pada kelompok A dan B (0,109).

 

Kesimpulan:

Isotretinoid menyebabkan lipid peroksidase, dan penambahan vitamin C 500 mg/hari dapat menurunkan efek tersebut. 

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

Alaqrawi S, Balatay AA. Oxidative stress in patients with acne vulgaris under isotretinoin treatment in Duhok, KRG, Iraq: Effect of vitamin C. J Pharm Negat Results. 2023 Feb 24;2742–8.


Share this article
Related Articles