Detail Article
Cegah Stunting dengan Makanan Kaya akan Protein Hewani
dr. Vivian Keung
Jan 25
Share this article
2dd0d254c39c8aca7f251d897a8ad5d4.jpg
Updated 30/Jan/2024 .

Penting untuk memenuhi nutrisi pada bayi agar dapat bertumbuh dan berkembang sesuai usianya. Saat bayi berusia 0-6 bulan, nutrisi dipenuhi melalui pemberian ASI. Namun, seiring dengan pertumbuhan bayi, pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Pada usia 6 bulan, biasanya bayi akan mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). 

Mencukupi kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan asupan yang tepat menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dari suatu penelitian, ditemukan bukti kuat adanya hubungan antara stunting dan konsumsi pangan yang berasal dari hewan. Penelitian lain yang lebih besar di Tiongkok menunjukkan bahwa konsumsi protein hewani mengurangi angka stunting, terutama meningkatkan pertumbuhan secara linier pada bayi. Makanan yang berasal dari hewan seperti daging, telur, ikan, dan susu diketahui kaya akan nutrisi di antaranya protein, lemak esensial seperti asam lemak omega-6 dan omega-3, vitamin A, Fe, Zn, kolin, dan vitamin B12, yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan motorik dan kognitif pada bayi dan anak kecil, khususnya mereka yang rentan terhadap penyakit yang disebabkan kekurangan gizi makronutrien dan mikronutrien.


Protein adalah salah satu zat gizi makro yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Protein memiliki banyak fungsi antara lain untuk pertumbuhan, pembentukan komponen struktur tubuh, sebagai hormon dalam proses biokimia dalam tubuh, pengangkut dan penyimpan zat gizi, sebagai enzim, pembentukan antibodi dan system kekebalan tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan asam basa, serta sebagai sumber energi.


Struktur dasar protein adalah asam amino. Protein terdiri dari banyak asam amino yang bergabung menjadi satu. Ada 20 jenis asam amino, 9 di antaranya berupa asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh, namun tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri, sehingga kebutuhan asam amino esensial ini didapatkan dari asupan makanan. Protein hewani seperti, ikan, daging, unggas, telur, dan lainnya memiliki jenis asam amino yang lengkap dibandingkan dengan protein nabati. Selain asam amino esensial, protein hewani memiliki zat gizi mikro (vitamin dan mineral) yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan sumber protein nabati.


Protein hewani sudah terbukti memiliki lebih banyak manfaat bagi tubuh dibandingkan dengan protein nabati dalam memenuhi kebutuhan asam amino esensial, serta telah menunjukkan bahwa konsumsi protein hewani pada bayi dan anak dapat mencegah stunting. Jadi, pastikan kebutuhan protein hewani anak tetap terpenuhi.


Ilustrasi: Foto (Sumber: Envato)

Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan RI. Peran protein hewani dalam pencegahan stunting [Internet]. 2023. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2243/peran-protein-hewani-dalam-pencegahan-stunting
  2. Kementerian Kesehatan RI. Mengenal lebih jauh tentang stunting [Internet]. 2023. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting
  3. Tang M. The impact of complementary feeding foods of animal origin on growth and the risk of overweight in infants. National Library of Medicine. Anim Front. 2019;9(4):5-11.
  4. Asare H, Rosi A, Faber M, Smuts CM, Ricci C. Animal-source foods as a suitable complementary food for improved physical growth in 6 to 24-month-old children in low-and middle-income countries: A systemic review and meta-analysis of randomized controlled trials. British Journal of Nutrition [Internet]. 2022. Available from: https://www.cambridge.org/core/services/aop-cambridge-core/content/view/6427FFE371BAAC054742E8EBE8147B1D/S0007114522000290a.pdf
Share this article
Related Articles