Detail Article

Kenali Hoarding Disorder dan Cara Menanganinya

dr. Vivian Keung
Jul 25
Share this article
8708ebfb48051e76d930a0ea23001bfa.jpg
Updated 29/Jul/2024 .

Hoarding disorder adalah suatu gangguan kesehatan mental yang membuat penderita gemar menimbun atau mengumpulkan barang termasuk yang tidak berguna. Penyimpanan barang biasanya tidak rapih dan menjadi terlalu menumpuk, sehingga menimbulkan masalah kesehatan bagi penderita dan sekitarnya. 

Gejala awal hoarding disorder dapat mulai muncul sejak masa remaja sampai dewasa muda. Diawali dengan membeli dan menyimpan terlalu banyak barang, sehingga menumpuk dan penderita cenderung kesulitan untuk membuangnya. Semakin bertambahnya usia, kebiasaan membeli dan menyimpan barang yang tidak digunakan akan terus berlanjut. Sampai akhirnya menginjak masa lanjut usia, barang-barang yang terkumpul akan semakin banyak dan gejala yang dialami akan semakin parah. Jika sudah seperti ini, pengobatan akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan. 

Gejala hoarding disorder antara lain:

  1. Membeli dan menyimpan terlalu banyak barang yang tidak dibutuhkan dan tidak memiliki tempat yang sesuai untuk menyimpannya sehingga mengganggu fungsi ruangan di rumah
  2. Kesulitan dalam membuang barang-barang tersebut, terlepas dari nilai atau harga barang tersebut
  3. Merasa perlu menyimpan barang-barang tersebut dan akan merasa sedih jika harus membuangnya
  4. Berusaha menjadi sempurna dan menghindari atau menunda keputusan
  5. Kesulitan dengan perencanaan dan pengaturan
  6. Menjauhkan diri dari keluarga dan teman


Tata laksana utama pada penderita hoarding disorder adalah terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) yang merupakan pendekatan terapi berbasis keterampilan. CBT dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dapat menangani hoarding disorder.


Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengatasi hoarding disorder, obat lain dapat diberikan sesuai dengan keluhan gangguan mental yang terjadi bersamaan.

Penyebab hoarding disorder belum diketahui secara pasti. Namun, seseorang dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan OCD (obsessive compulsive disorder) perlu menjalani pengobatan sedini mungkin untuk mengurangi risiko terjadinya hoarding disorder.


Karena sedikitnya pemahaman tentang penyebab hoarding disorder, belum ada cara yang diketahui untuk mencegahnya. Namun, seperti halnya banyak kondisi kesehatan mental lainnya, mendapatkan tata laksana yang tepat ketika gejala pertama muncul dapat membantu mencegah penimbunan barang pada hoarding disorder menjadi lebih buruk. Hal ini sangat penting karena ketika penimbunan barang menjadi masalah yang jelas terlihat, kemungkinan besar gejala sudah berlangsung cukup lama.



Ilustrasi: Foto (Sumber: Envato)

Referensi:

  1. Mayo Clinic. Hoarding disorder [Internet]. 2023. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hoarding-disorder/symptoms-causes/syc-20356056
  2. Kementerian Kesehatan RI. Ketahui apa itu hoarding disorder [Internet]. 2023. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2965/ketahui-apa-itu-hoarding-disorder
Share this article
Related Articles