Detail Article
Makan Tinggi Protein pada Pasien ICU untuk Status Nutrisi yang Lebih Baik
Dedyanto Henky Saputra
Agt 25
Share this article
img-vitamin-B12_ikan.jpg
Updated 22/Mei/2020 .

Suplementasi protein enteral dosis tinggi dapat diberikan kepada pasien bedah dan yang mengalami cedera dengan kondisi kritis. Pemberian nutrisi enteral dengan kandungan protein tinggi dapat diberikan secara aman dan berdampak pada perbaikan status nutrisi yang lebih baik.

Konsekuensi paling umum dari pemberian nutrisi enteral adalah terjadinya defisit kalori, nitrogen, dan substrat lainnya serta potensi komplikasi terkait dengan underfeeding. Banyak pasien yang menerima protein dalam jumlah yang tidak mencukupi dari yang direkomendasikan. American Society for Parenteral dan Enteral Nutrition/Society of Critical Care Medicine (ASPEN/SCCM), di mana asupan protein yang lebih tinggi dikaitkan dengan hasil yang lebih baik hingga 2 g/kgBB/hari protein, dan kebutuhan ini mungkin lebih tinggi untuk pasien yang mengalami cedera dengan kondisi kritis.

 

Studi kohort retrospektif mengevaluasi pemberian protein enteral 2 g/kgBB/hari pada pasien dengan kondisi kritis dan pasien bedah. Data penelitian dikumpulkan melalui data asupan nutrisi rinci selama periode 2 minggu setelah pasien masuk rumah sakit untuk menentukan asupan kalori dan protein serta komplikasi yang terjadi pada pasien. Selain itu, dibandingkan konsentrasi nitrogen urin dan transthyretin antara pasien yang diberikan diet enteral tinggi protein dan kelompok kontrol yang menerima protein dalam jumlah standar. Pengukuran konsentrasi transthyretin telah terbukti menjadi indikator yang baik untuk mendeteksi malnutrisi, dan lebih disukai karena waktu paruh yang lebih pendek, sehingga konsentrasinya lebih mencerminkan asupan makanan baru-baru ini daripada status gizi keseluruhan.

 

Lima puluh tiga subjek penelitian menerima suplementasi protein dini, dengan jumlah sebesar 1,2 g/kgBB/hari di ICU hingga hari ke-4.  Pada hari ke-14, rata-rata asupan protein total adalah 2,2 g/kgBB/hari. Satu pasien mengalami cedera ginjal akut, dan 1 pasien mengalami 3 episode muntah. Pada minggu ketiga, konsentrasi serum transthyretin meningkat memiliki nilai median 21 mg/dL dibandingkan dengan 13 mg/dL pada subjek yang tidak menerima suplementasi dini.

 

Kesimpulan: Suplementasi protein enteral dosis tinggi dapat diberikan kepada pasien bedah dan yang mengalami cedera dengan kondisi kritis, dengan jumlah mencapai 2 g/kgBB/hari selama minggu pertama dirawat. Pemberian nutrisi enteral dengan kandungan protein tinggi dapat diberikan secara aman dan berdampak pada perbaikan status nutrisi yang lebih baik.

 

Image : Ilustrasi

Referensi:

O'Keefe GE, Shelton M, Qiu Q, Araujo-Lino JC. Increasing enteral protein intake in critically ill trauma and surgical patients. Nutr Clin Pract. 2019 Feb 7. doi: 10.1002/ncp.10256. [Epub ahead of print]

Share this article
Related Articles